PEMBRITA BOGOR - Zionis Israel terus melancarkan serangannya ke Gaza. Terbaru, skenario setelah perang juga terungkap. Penjajah Israel diketahui ingin membagi wilayah Gaza ke beberapa suku. Nantinya setiap suku akan memiliki pemimpin tertinggi. Tujuannya, agar kekuatan Hamas bisa melemah.
Tak hanya itu, informasi yang dilansir dari harian Times of Israel, penjajah Israel diam-diam sudah melakukan pembicaraan dengan Kongo dan sejumlah negara agar bisa menampung imigran Palestina dari Gaza.
"Kongo akan bersedia menerima imigran dan kami sedang menggelar pembicaraan dengan negara-negara lain," kata seorang pejabat dalam kabinet keamanan Israel kepada analis politik Shalom Yerushalmi dari laman berita Zman Yisrael yang satu grup dengan Times of Israel, dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Presiden Palestina Kutuk Serangan Israel Penjajah ke Gaza saat Malam Natal 2023
Yerushalmi kemudia mengutip kalimat Menteri Intelijen Gila Gamliel di depan anggota parlemen Israel, Knesset, pada Selasa, 2 Januari 2024.
"Pada akhirnya, pemerintahan Hamas akan runtuh, tidak ada pemerintahan di sana, penduduk sipil bakal sepenuhnya tergantung kepada bantuan kemanusiaan. Tak akan ada lapangan kerja, dan 60 persen lahan pertanian Gaza akan menjadi zona penyangga keamanan," kata dia.
"Masalah Gaza bukan hanya masalah kita (Israel). Dunia harus mendukung imigrasi kemanusiaan, karena itulah satu-satunya solusi yang saya tahu," sambung Gamliel.
Israel Hendak Usir Warga Palestina di Gaza, Dikecam Amerika Serikat
Namun, langkah penjajah Israel ini dikecam Amerika Serikat. Negeri adidaya itu tidak ingin ada rencana memindahkan paksa penduduk Palestina dari Gaza.