PR BOGOR - Sekira empat kementerian dan satu lembaga Asosiasi Perbankan dikepung warga Lebanon mengecam sebagai bentuk reaksi antipemerintah menyusul ledakan mematikan di Beirut, pada Selasa 4 Agustus 2020, lalu.
Keempatnya merupakan Kementerian Luar Negeri, Ekonomi, Energi, dan Kementerian Laingkungan Lebanon, sebagaimana diberitakan di Al Arabiya, Sabtu 8 Agustus 2020.
Ribuan pengunjuk rasa berkumpul di jalan-jalan Beirut menyuarakan kemarahan mereka pada elit politik yang mereka pertanggungjawabkan karena mengubah ibu kota menjadi zona bencana.
Baca Juga: Hilang Kepercayaan, 6.000 Warga Lebanon Tandatangani Petisi Minta Prancis Kendalikan Negaranya
Sekelompok pengunjuk rasa yang dipimpin pensiunan perwira tentara Lebanon menyerbu gedung kementerian luar negeri dan memasang spanduk bertuliskan 'ibu kota revolusi' dan 'Beirut adalah kota demiliterisasi'.
Para demonstran juga melakukan aksi pembakaran foto Presiden Lebanon Michel Aoun, bentuk kecaman atas kegagalannya.
"Kami tetap di sini. Kami menyerukan kepada rakyat Lebanon untuk menduduki semua kementerian," kata seorang demonstran dengan megafon.
Baca Juga: Warga Surabaya Teduga Teroris Dibekuk Densus 88 di Malang, Tetangga Mengakui Jarang Bersosialisasi
Rekaman yang disiarkan langsung saluran TV Lebanon juga menunjukkan, pengunjuk rasa mengambil alih gedung Kementerian Energi.