Profesor Universitas Yale Robert Nelson mengatakan, konversi Hagia Sophia dan gereja-gereja bersejarah lainnya di negara itu menjadi masjid adalah bagian dari buku pedoman presiden Turki untuk mendapatkan dukungan publik.
Kontroversi Hagia Sophia
Hagia Sophia, yang terletak di kota Istanbul, Turki pada awalnya dibangun sebagai katedral Kristen pada abad keenam. Itu dikonversi menjadi masjid hampir 1.000 tahun kemudian selama penaklukan kota Utsmaniyah pada tahun 1453.
Baca Juga: BREAKING NEWS: #10Years1D Sudah Tayang, Directioners Jangan Lupa Tonton Video Kompilasinya
Bangunan itu beroperasi sebagai museum sejak 1935 setelah berdirinya Republik Turki sekuler, sampai bulan ini ketika Erdogan mengumumkan bangunan ikonik itu akan dikonversi kembali menjadi masjid.
Menurut siaran pers oleh Keuskupan Agung Yunani Ortodoks Amerika, langkah Tayyip Erdogan melanggar semua standar kerukunan beragama dan saling menghormati.
Keuskupan Agung mendesak gereja-gereja untuk membunyikan lonceng mereka dalam sebuah ratapan pada hari Jumat, bertepatan digelarnya salat pertama di Hagia Sophia.
Baca Juga: Meski Sejumlah Kader Kecewa, PDIP Solo Tetap harus Perjuangkan Gibran Menang di Pilwakot 2020
Konferensi Uskup Katolik AS akan bergabung dengan 'Hari Berkabung' dan akan berdoa untuk pemulihan Hagia Sophia sebagai tempat doa dan refleksi bagi semua orang.