Dr Roderick Sewell mengatakan, mereka menduga akan ada lebih banyak yang akan masuk kedalam daftar setelah penemuannya.
Baca Juga: Terbongkar! Oknum Pegawai Starbucks yang Intip Pengunjung Wanita Mangaku Senang dengan Sang Korban
Kemudian tim memetakan seluruh sistemnya, berjalan dari Sai Kung timur ke Kowloon dan Pulau Hong Kong, dibentuk oleh lava serta abu yang tertinggal hingga menamakannya 'Pulau Supervulcano Tinggi' setelah pulau Sai Kung, yang menandai tepi puncak gunung berapi.
Kaldera selebar 18 kilometer dari supervolcano terbentuk ketika tekanan tinggi dan panas pada inti bumi menyebabkan permukaannya runtuh dan bagian terdalam dari gunung berapi itu tetap berada di bawah tengah kota, di Kowloon dan Pulau Hong Kong, tempat sisa kantong magma ditandai dalam bentuk granit.
"Dari granit di Kowloon, ke kolom heksagonal besar di Grup Ninepin (pulau), kita akhirnya dapat menjelaskan tautan dan sumber fitur lanskap ini," ujar Denise Tang Lai-kwan.
Baca Juga: Kunjungi PBNU, MPR RI Nyatakan Setuju DPR Batalkan Pembahasan RUU HIP yang Menuai Kontroversi
Pilar vulkanik heksagonal yang meliputi sebagian besar wiayah Sai Kung bagian timur terbentuk ketika lapisan tebal abu vulkanik didinginkan dan dikontrak.
Akan tetapi yang unik mengenai pilar-pilar batu tersebut, mereka miring ke timur sebesar 30 derajat, yang menunjukkan keseluruhan sistem telah miring karena kekuatan tektonik.
"Kemiringan sistem tersebut membuat banyak perbedaan. Erosi dan pelapukan menyajikan bagian melintang dari kaldera yang memberi ahli geologi jendela ke dalam anatomi gunung berapi dengan sangat rinci," tutur Dr Sewell.
Baca Juga: Menkes Terawan Dinilai Biang Kerok Penanganan Covid-19, Faisal Basri: Dia yang harus Dipecat Pertama