Sementara Miliki Hubungan Baik dengan Xi Jinping, Warga Desak PM India Boikot Barang Tiongkok

- 22 Juni 2020, 18:00 WIB
Tentara India tengah berjaga di perbatasan wilayah India-Tiongkok.*
Tentara India tengah berjaga di perbatasan wilayah India-Tiongkok.* /AFP/

 

PR BOGOR - Sejak berkuasa dari tahun 2014, Perdana Menteri India, Narendra Modiberupaya membangun hubungan baik dengan Preiden Tiongkok, Xi Jinping.

Menyoali adanya konfrontasi di Lembah Galwan yang menewaskan 20 pasukan Militer India, Narendra Modi dinilai harus mempertimbangkan kembali hubungannya dengan Tiongkok.

Dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari Reuters, Senin 22 Juni 2020, Mantan Perdana Menteri India, Manmohan Singh mengatakan, negaranya saat ini tengah berada di persimpangan sejarah.

Baca Juga: Usai Cerai dari Song Hye Kyo, Aktor Korea Song Joong Ki Mau Buka-bukaan Soal Kehidupan Pribadinya

"Keputusan dan tindakan pemerintah kita akan memiliki bantalan serius pada bagaimana generasi mendatang memandang kita," kata Manmohan Singh.

Sementara itu, anggota sebuah badan pedagang India membakar setumpuk barang Tiongkok di pasar New Delhi, mendorong boikot produk nasional dari tetangga utara itu.

Konfederasi Semua Pedagang India (CAIT), yang mewakili sekitar 70 juta pedagang, telah meminta pemerintah federal dan negara bagian untuk mendukung boikot barang-barang Tiongkok.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Update Kasus Covid-19 Senin 22 Juni, 46.845 Orang Positif Virus Corona di Indonesia

Termasuk membatalkan kontrak pemerintah yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan Tiongkok.

Aksi ini sebagai sikap para anggota CAIT menanggapi adanya ketegangan India dengan Tiongkok yang menewaskan 20 Militer India pada Senin 15 Juni 2020.

Sekretaris Jenderal CAIT Nasional Praveen Khandelwal, menyampaikan pandangannya mewakili seluruh anggotanya kepada kepala menteri dari beberapa negara bagian India.

Baca Juga: Usai Viral Perampokan di Green Lake City Tangsel, Polisi Ringkus Kelompok Preman Jaringan John Kei

"Seluruh negara dipenuhi dengan kemarahan dan intensitas yang ekstrem untuk memberikan tanggapan yang kuat dan tepat kepada China tidak hanya secara militer tetapi juga secara ekonomi," tulis Praveen Khandelwal.

Sepakan berlalau, Komandan militer India dan Tiongkok mengadakan putaran kedua perundingan untuk meredakan ketegangan di perbatasan Lembah Galwan yang terjadi pekan lalu.

Ini berkenaan dengan suasana publik yang mengeras di India untuk serangan militer dan ekonomi ke Tiongkok setelah bentrokan terburuk dalam lebih dari lima dekade.

Baca Juga: Penumpang KRL di Stasiun Bogor Masih Menumpuk, Bima Arya: Sif Kerja DKI Jakarta Belum Dimaksimalkan

Komandan korps dari kedua belah pihak bertemu di Moldo, di sisi Tiongkok dari Garis Kontrol Aktual, perbatasan de facto yang membagi wilayah Ladakh India dari Tiongkok yang dikuasai Aksai Chin, tinggi di Himalaya barat.

Diketahui, bentrokan terjadi antara militer Tiongkok di perbatasan Lembah Galwan, Ladakh hingga menewaskan 20 anggota militer India.

Bentrokan dipicu oleh kematian seorang kolonel India dan dua tentara juniornya di Lembah Galwan pada hari yang sama, Senin 15 Juni 2020.

Baca Juga: Mulan Jameela Berani Tolak Lamaran Pangeran Yogyakarta Adik Hamengku Buwono X, Ahmad Dhani Bangga

Bentrokan India dan Tiongkok tercatat sebagai pertikaian militer terburuk dalam 50 tahun terakhir.

Hingga kini, pihak militer Tiongkok belum memberikan konfirmasi resmi terkait berapa banyak tentara mereka yang terbunuh atau terluka pada insiden tersebut.

India dan Tiongkok diketahui memiliki perselisihan di beberapa titik Garis Kontrol Aktual (LAC) dan juga perbatasan de facto.

Baca Juga: Sebelum Gelar Konser Berbayar Termahal di Dunia, BTS Dikagetkan dengan Sikap V yang Berubah Diam

Kedua negara ini juga sudah memindahkan tentara dan peralatan militernya ke titik-titik tersebut.

Jauh hari sebelum bentrokan hebat terjadi di perbatasan Lembah Galwan hingga menewaskan 20 pasukan militer India, aktivitas tentara Tiongkok tertangkap gambar satelit di pegunungan Himalaya.

Militer Tiongkok memebawa mesin untuk membabat jalan di lereng gunung Himalaya untuk masuk ke kawasan perbatasan.

Baca Juga: Cabut Izin Penggunaan Obat Malaria untuk Pasien Covid-19, BPOM AS Tak Indahkan Arahan Donald Trump

Gambar-gambar tersebut diperoleh pada Selasa 16 Juni 2020, sehari setelah bentrokan hebat terjadi di perbatasan Lembah Galwan.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x