Network
PR BOGOR - Otoritas Malaysia mengakhiri masa karantina (lockdwon) atau yang mereka sebut Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) sejak Maret 2020, lalu.
Kini, Malaysia menyongsong kehidupan baru yang disebut fase pemulihan. Dalam tahapan ini, sektor ekonomi mulai dibolehkan beroperasi, salah satunya salon dan pangkas rambut.
Dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari The Star, Kamis 11 Juni 2020, salah satu salon dan pangkas rambut di Desa Pandan, Kuala Lumpur, Malaysia kini sudah membuka gerai bagi pelanggan setianya.
Baca Juga: 4 ASN Pemkot Bogor Positif Corona, 56 ODP Jalani Swab di Antaranya Ade Sarip Hidayat
Muhammad Zul-Azroy, salah satu pemilik gerai bernama 12 Barbershop mengatakan, sudah lama menunggu gerainya bisa kembali beroperasi.
Bahkan setelah kerajaan memutuskan untuk mengakhiri masa karantina, dia terus mengikuti pemberitaan terkahir, menungggu prosedur dan standar operasional (SOP) yang ditetapkan agar warga kembali berkegiatan di tengah pandemi virus corona.
Setelah masa PKP diakhiri kerajaan, Zul-Azroy menerima banyak pertanyaan kapan gerai pangkas rambutnya kembali beroperaasi.
Baca Juga: UPDATE Covid-19 Kota Bogor 10 Juni: Pertama Sepanjang Pandemi, Belasan Kasus Ditemukan
"Banyak yang DM di instagram, mengirim pesan di faceboook, menanyakan kapan gerai saya bisa kembali beroperasi," kata Zul-Azroy.
Sementara, itu pemilik salon di Desa Pandan, Mulai, senang karena usahanya sudah bisa beroperasi kembali setelah harus tutup sejak 18 Maret 2020.
Namun, Mulai harus menambah tambahan biaya lantaran harus belanja kebutuhan protokol kesehtan, seperti makser dan pelindung wajah untuk menghindari penyebaran pandemi virus corona.
Baca Juga: Sering Dimintai Uang Ibu Mertua, Pria di Aceh Bunuh Keji Ibu Kandungnya yang Berprofesi Pengemis
"Kita tunggu-tunggu kapan bisa buka. (Setelah buka) sangat bahagia," ujarnya.
Mizan, seorang mahasiswa ini sudah tiga bulan tidak memangkas rambutnya, dibiarkan tumbuh memanjang. Padahal dirinya tidak pernah mau memiliki rambut panjang.
Setelah pangkas rambut kembali beroperasi, Mizan senang karena bisa bebas dari rambut panjang.
Baca Juga: Imam Besar FPI Habib Rizieq: Kalau Anak PKI Tak Jalankan Ideologi Komunis, Wajib Jadikan Saudara
"Biasanya saya punya rambut pendek, hari ini saya datang untuk mencukur rambut saya. Rasanya saya ingin bebas," ungkpanya.
Tan Jordan, mahasiswa berusia 19 tahun ini juga mengungkapkan hal yang sama, Tan biasanya pergi ke pangkas rambut sebulan sekali, namun karena ada kebijakan karantina makanya dia menahan diri di rumah.
Dia harus puas dengan gaya potogan rambut ibunya selama lockdown. Dia mencatat, kali ini ada kenaikan harga di tempat pangkas rambut langganannya, namun tan tiak menghiraukan itu.
Baca Juga: 5 Kunci Berdoa Menurut Syekh Ali Jaber, Harus Sopan Jangan Tagih Janji Allah
"Saya pikir itu perlu karena sekarang mereka harus memiliki masker dan sarung tangan, antara lain. Sebagai pelanggan, kami juga tidak ingin mereka kehilangan uang, ”katanya.
Karyawan bank, Fiera Diyanayang berusia 29 tahun juga senang kembali mendapatkan perawatan threading alis regulernya.
Dia mengatakan, pengalaman itu sedikit berbeda dari sebelum lockdown diimplementasikan di negaranya.
Baca Juga: Ade Yasin Harus Cepat Tracing Kasus di Pasar Cileungsi, PKS: Jangan Korbankan Kesehatan demi Ekonomi
“Sekarang hanya beberapa orang yang diperbolehkan berada di tempat itu sekaligus," kata dia.
"Dan tidak ada tempat tunggu di dalam lagi. Jadi jika Anda datang dengan seorang teman, dia harus menunggu di luar salon, ” katanya.***
