Komandan Militer AS: Tiongkok Manfaatkan Wabah Covid-19 untuk Kuasai Laut China Selatan

- 6 Juni 2020, 08:25 WIB
FOTO diambil pada 2 Januari 2017. Tampak pasukan kapal laut TIongkok membentuk formasi, mengelilingi kapal induk Liaoning di Laut China Selatan.*
FOTO diambil pada 2 Januari 2017. Tampak pasukan kapal laut TIongkok membentuk formasi, mengelilingi kapal induk Liaoning di Laut China Selatan.* /AFP

PR BOGOR - Komandan Militer Amerika Serikat (AS), Kevin Schneider menyatakan, Tiongkok memanfaatkan pandemi virus corona, yang saat ini mengancam dunia untuk menguasai Laut China Selatan.

Diberitakan di Pikiran-Rakyat.com, Kevin Schneider menyebut, belakangan ada lonjakan angakatan laut Tiongkok untuk mengintimidasi negara-negara di kawasan Laut China Selatan.

"Ada lonjakan aktivitas oleh Tiongkok di Laut China Selatan dengan kapal-kapal angkatan laut," kata Schneider selaku Letnan Jenderal di US Air Force.

Baca Juga: Tak Kenal Wabah COVID-19, Otoritas Tiongkok Berencana Gusur Pemakaman Etnik Uyghur

Kevin melihat, kapal-kapal Tiongkok yang masuk ke Laut china Selatan itu, seperti kapal penjaga pantai dan milisi laut dari kapal penangkap ikan, yang melecehkan kapal di perairan yang diklaim oleh Beijing.

Menurutnya, Tiongkok memanfaatkan momentum krisis wabah Covid-19 saat ini hingga kemudian meningkatakan aktivitas maritimnya di Laut China Selatan.

"Melalui krisis (Covid-19), kami melihat lonjakan aktivitas maritim," tambahnya.

Baca Juga: UPDATE COVID-19 di Kabupaten Bogor 5 Juni: Total Kasus Capai 244, Sementara 110 Meninggal

Kevin memprediksi, Tiongkok akan terus meningkatkan aktivitasnya di Laut China Selatan.

Artikel ini telah tayang di  Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Komandan Militer AS Sebut Tiongkok Klaim Laut China Selatan Berkedok Wabah Covid-19'.

Pasalnya, negara tirai bambu itu terus bersikeras, kegiatan maritimnya di perairan bersengketa itu, tidak ada masalah.

Kedutaan besar Tiongkok di Tokyo, Jepang, hingga sekarang belum memberikan pendapat.

Baca Juga: Mantan Timnas Serukan Penggulingan Partai Komunis, Tiongkok Bereaksi Keras

Jepang menjadi tuan rumah pasukan AS terbesar di Asia seperti kapal induk, pasukan amfibi dan skuadron tempur.

Pasukan AS juga dikerahkan menjaga pengaruh Tiongkok di dekat wilayah Jepang dan juga kawasan Laut China Selatan.

Menyoali pandemi Covid-19, AS menuding, Tiongkok gagal menangani pandemi virus corona hingga kemudian menyebar ke seluruh dunia.

Baca Juga: UPDATE COVID-19 di Kota Bogor 5 Juni: 50 Orang Dinyatakan Sembuh, 73 Orang Diawasi

Namun, Beijing membantah tudingan itu dan menyebut AS melakukan manuver itu sebagai upaya menutup kesalahannya sendiri.

Tiongkok telah membangun pangkalan-pangkalan militer di atas terumbu karang di Laut China Selatan.

Laut China Selatan dikenal kaya energi sumber daya alam yang berada di dekat perairan yang juga diklaim oleh negara-negara tetangga seperti Filipina, Vietnam, dan Malaysia.

Baca Juga: Viral Umat Muslim Tunaikan Salat di Tengah Protes Kematian George Floyd, Dibentengi Nonmuslim

Beijing sebelumnya telah memberlakukan larangan penangkapan ikan di Laut China Selatan yang meliputi Kepulauan Paracel dan Scarborough Shoal mulai 1 Mei 2020 hingga 16 Agustus 2020.

Larangan sepihak ini ditentang dengan keras Filipina dan Vietnam lantara keduanya memiliki yuridiksi yang sah atas perairan tersebut.

Penjaga Pantai Tiongkok (China Coast Guard) mengatakan, pemberlakuan larangan tersebut dimaksudkan untuk melindungi kepentingan perikanan dan ekologi laut.

Baca Juga: Dijuluki Hantu Laut, Kekuatan 1 Prajurit Denjaka Setara 120 Prajurit Biasa

"Otoritas Penjaga Pantai Tiongkok akan secara ketat menegakkan larangan tersebut sesuai dengan hukum dan peraturan yang relevan, menindak kejahatan dan tindakan melanggar hukum, untuk melindungi hak dan kepentingan perikanan laut dan melindungi lingkungan ekologi laut," katanya.***(Julkifli Sinuhaji/PR)

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah