Demonstran Muda AS Suarakan Kematian George Floyd, Barack Obama: Motivasi Mereka Menginspirasi

- 4 Juni 2020, 19:48 WIB
Mantan Presiden AS Barack Obama mengarahkan komentarnya pada pria dan wanita kulit hitam muda yang katanya sering menyaksikan atau mengalami terlalu banyak kekerasan.
Mantan Presiden AS Barack Obama mengarahkan komentarnya pada pria dan wanita kulit hitam muda yang katanya sering menyaksikan atau mengalami terlalu banyak kekerasan. /Reuters

PR BOGOR - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama justru memuji para demonstran muda di negeri paman sam yang saat ini turun ke jalan menyuarakan isu antirasial.

Diketahui, saat ini AS tengah memanas lantaran 25 Mei 2020 yang lalu pria berkulit hitam, George Floyd meninggal akibat perlakuan perwira polisi berkulit putih di negara itu.

Tindakan itu membuat warga AS marah, bahkan kematian George Floyd telah menghidupkan kembali isu antirasisme di dunia.

Baca Juga: UPDATE COVID-19 di Kota Bogor 4 Juni : 2 Orang Kembali Dinyatakan Positif, Total Kasus 115 Orang

Kematian George Floyd adalah kasus terbaru dari keberutalan polisi terhadap pria kulit hitam yang tertangkap dalam rekaman video dan memicu kemarahan rasisme dalam penegakan hukum AS.

Dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari The Strait Times, Kamis 4 Juni 2020, Barack Obama mengatakan, pria dan wanita kulit hitam muda yang katanya terlalu sering menyaksikan atau mengalami banyak kekerasan.

"Terlalu sering sebagian dari kekerasan itu berasal dari orang-orang yang seharusnya melayani dan melindungi Anda," kata Obama dalam siaran web dengan para aktivis.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Bima Arya Perpanjang PSBB Proporsional Kota Bogor 1 Bulan Penuh

"Aku ingin kamu tahu bahwa kamu penting. Aku ingin kamu tahu bahwa hidupmu penting, impianmu penting," kata dia.

Barack Obama menyampaikan, dalam beberapa minggu terakhir, orang Amerika telah menyaksikan 'jenis perubahan epik dan peristiwa di negara kita yang sedalam apa pun yang saya lihat dalam hidup saya'.

Pria berusia 58 tahun yang tetap populer di kalangan Demokrat itu mencatat, pergolakan mematikan gerakan hak-hak sipil di tahun 1960-an.

Baca Juga: Youtuber Ferdian Pelaka Bebas, Polrestabes Bandung: Laporan Dicabut, Kasus Prank Sembako Selesai

Barack Obama mengatakan protes yang terjadi ini merupakan bagian yang jauh lebih representatif kalau dibandingkan setenah abad lalu.

"Ada perubahan dalam pola pikir yang terjadi, pengakuan yang lebih besar bahwa kita bisa berbuat lebih baik," kata Obama.

Dalam pandangannya saat ini pemrotes muda khususnya telah digembleng, motivasi mereka dapat menjadi inspirasi bagi perubahan yang lebih luas.

Baca Juga: Kabupaten Bogor Perpanjang PSBB 14 Hari, Wisata Alam Nonair dan Hotel Dibuka dengan Catatan

"Sangat penting bagi kami untuk mengambil momentum yang telah diciptakan sebagai masyarakat, sebagai negara, dan mengatakan 'Ayo gunakan ini' untuk akhirnya berdampak," tuturnya.

Dia juga berbicara kepada para pemimpin lokal negara itu, dengan mengatakan, 'Saya mendesak setiap walikota di negara ini untuk meninjau kebijakan penggunaan-kekuatan Anda dengan anggota komunitas Anda dan berkomitmen untuk melaporkan reformasi yang direncanakan'.

Barack Obama tidak secara langsung menangani penanganan Trump terhadap kerusuhan, termasuk tuntutan kontroversial presiden bahwa pihak berwenang 'mendominasi' pengunjuk rasa.

Baca Juga: Petugas PSBB Berstatus PNS di Surabaya Kedapatan Bawa Sabu, Polisi: Alasannya agar Staminanya Kuat

Namun Barack Obama dikabarkan marah dengan penggunaan bahan-bahan kimia pada para pengunjuk rasa di luar Gedung Putih, Senin sebelum Trump berjalan ke sebuah gereja terdekat dan mengangkat sebuah Alkitab.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: The Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x