Luar Angkasa Dipenuhi Puing 'Sampah', Rusia, Tiongkok dan AS Jadi Penyumbang Terbesar

- 13 Mei 2020, 17:35 WIB
ILUSTRASI sampah luar angkasa yang mengitari atmosfer Bumi.*
ILUSTRASI sampah luar angkasa yang mengitari atmosfer Bumi.* /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Serangkaian perjalanan yang dilakukan ke luar angkasa tentunya meninggalkan permasalahan yang sewaktu-waktu bisa menjadi serius.

Salah satunya adanya keberadaan puing-puing yang menjadi 'sampah luar angkasa' dan jumlahnya mencapai puluhan ribu.

Rusia, Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok diduga menjadi penyumbang terbesar sampah luar angkasa tersebut dengan rincian Rusia kini telah bertanggung jawab atas 14.403 puing-puing sampah, diikuti AS sebanyak 8.734 dan Tiongkok 4.688 pecahan.

Baca Juga: PSBB DKI Jakarta Semakin Tegas, Denda Rp 250.000 hingga Kenakkan Rompi Oranye Bak 'Koruptor'

Sampah luar angkasa yang mengotori atmosfer Bumi terdiri dari satelit yang tak berfungsi lagi atau mati sehingga menjadi pecahan atau partikel lainnya.

Pecahan-pecahan sampah luar angkasa ini dapat merusak atau menghancurkan satelit lain yang sedang mengorbit karena rata-rata bergerak dengan kecepatan 27 kilometer per jam.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Daily Mail, melalui data dari Space-Track.org, memungkinkan perusahaan elektronik RS Components yang berbasis di Rusia menganalisis seberapa banyak serpihan yang saat ini mengorbit Bumi dan negara mana saja asalnya.

Baca Juga: Rupiah per 13 Mei 2020 Diprediksi Melemah, Imbas Kekhawatiran Gelombang Kedua COVID-19

RC Components pada tahun 2018 berhasil menemukan fakta bahwa AS telah menyumbang sampah terbesar mencapai 4.037 puing dan dikuti Rusia dengan 4.035.

Akan tetapi, kini Rusia berhasil menyalip AS menjadi posisi teratas dengan 14.403 keping pecahan sampah hanya dalam waktu 2 tahun.

Selain ketiga negara yang tadi disebutkan, beberapa negara lain seperti Italia, Jerman dan Inggris juga menjadi penyumbang sampah luar angkasa namun sebagian besar hanya memiliki satu keping pecahan yang melayang di orbit Bumi.

Sumber artikel dari Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Sampah Luar Angkasa, Rusia, AS dan Tiongkok Menjadi Penyumbang Terbanyak"

laporan RC Components menyebutkan upaya untuk membersihkan ruang angkasa dari sampah-sampah tersebut sebenarnya sudah berlangsung selama beberapa tahun, namun masih ada jalan panjang yang harus ditempuh.

Kemudian, berdasarkan laporan tersebut diperoleh informasi bahwa Italia dan Israel saat ini tidak memiliki pecahan sampah di luar angkasa, sementara Inggris menjadi salah satu negara yang berupaya agar ruang angkasa tetap bersih.

Baru-baru ini Rusia telah membuang 65 satelit di luar angkasa sehingga menambah jumlah pecahan di atmosfer Bumi.

Baca Juga: Bulan Suci Ramadhan, Auto2000 Hadirkan Promo Spesial Bagi Pelanggannya

Bulan Mei ini, sebuah roket Rusia yang digunakan untuk meluncurkan satelit ilmiah ke ruang angkasa telah pecah setelah sembilan tahun berada di orbit Bumi dan meninggalkan puluhan pecahan puing-puing.

Spektr-R sebuah teleskop radio yang diluncurkan oleh badan antariksa Rusia Roscosmos tetapi berhenti merespons kontrol darat dan dinyatakan mati pada Mei 2019.

Kini, Badan antariksa Rusia tengah gencar mempelajari data untuk mengetahui berapa banyak bagian yang pecahan dan keberadaannya di orbit Bumi.***

LOKASI sampah luar angkasa di orbit Bumi pada tahun 2019.*
LOKASI sampah luar angkasa di orbit Bumi pada tahun 2019.*

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x