Rekaman Pembicaraan Obama Bocor, Singgung Penanganan Corona Sampai Pemilihan Presiden AS

- 11 Mei 2020, 15:06 WIB
Turut berduka atas kepergian Chadwick Boseman, mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama unggah momen bersama King T'Challa.*
Turut berduka atas kepergian Chadwick Boseman, mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama unggah momen bersama King T'Challa.* / Instagram.com/barackobama

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Publik kini dihebohkan dengan tersebarnya rekaman pembicaraan mantan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama yang diduga bocor.

Rekaman yang bocor tersebut telah dikonfirmasi dan dibenarkan oleh pihak Yahoo News kepada Reuters.

Dalam rekaman pembicaraan tersebut, Barrack Obama menyatakan kecamannya atas respon yang ditunjukkan oleh Presiden Amerika Serikat saat ini yakni Donald Trump dalam menghadapi krisis virus corona di AS.

Baca Juga: Perokok Dikabarkan Kebal Terhadap COVID-19, WHO Akhirnya Angkat Bicara

Selain itu, Obama juga berbicara dihadapan 3.000 mantan pejabat yang pernah bertugas semasa pemerintahannya dalam sebuah panggilan konferensi dan menyerukan agar mendukung calon Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden pada pemilihan Presiden 3 November yang akan datang.

“Sangat penting karena apa yang akan kita perjuangkan bukan hanya individu atau partai politik tertentu," ungkapnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

Kemudian,dalam rekaman yang bocor tersebut Obama juga menyinggung terkait penanganan wabah virus corona yang menurut dirinya sangat kacau di bawah pemerintahan Donald Trump.

Baca Juga: Sering Alami Kelelahan, Ichsan Akbar: Roy Pernah Pingsan dan Dilarikan ke UGD

"Apa yang kami lawan adalah tren jangka panjang di mana menjadi egois, menjadi suku, terpecah, dan melihat orang lain sebagai musuh - yang telah menjadi dorongan kuat dalam kehidupan Amerika," ucap Obama.

"Itu akan menjadi buruk bahkan dengan pemerintahan yang terbaik. Ini benar-benar bencana yang kacau ketika pola pikir 'apa untungnya buat saya' dan 'tidak penting dengan orang lain', ketika pola pikir itu dioperasionalkan dalam pemerintahan kita," lanjut Obama.

Di sisi lain, kejadian yang saat ini dialami AS menurut keterangan pihak Gedung Putih belum pernah dialami di masa-masa sebelumnya.

Sumber artikel dari Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Rekaman Panggilan Bocor, Obama Sebut Virus Corona di AS Kacau hingga Upaya Menggeser Donald Trump"

Tercatat, Amerika Serikat kini memiliki 1,2 juta kasus yang dikonfirmasi positif COVID-19 dengan total kematian mencapai lebih dari 77.000 jiwa sehingga menempatkan negara tersebut di posisi teratas dari semua negara yang terdampak COVID-19.

Sebenarnya kebijakan lockdown sudah diberlakukan di banyak negara bagian sejak bulan Maret lalu, namun hal tersebut dirasa belum efektif sebab pembatasan yang dilakukan saat ini membuat orang-orang masih bisa kembali bekerja.

Hal tersebut sempat menjadi perhatian pejabat kesehatan setempat dan memperingatkan akan bahaya penyebaran COVID-19 yang semakin meluas.

Baca Juga: LIPI: Virus Bisa Ditemukan pada Sperma Pria yang Terinfeksi COVID-19, Simak Penjelasannya

Banyak pihak yang menilai pendekatan yang diterapkan Donald Trump dalam menghadapi wabah virus corona terkesan terombang-ambing.

Februari lalu, Trump dengan percaya diri mengatakan virus corona tersebut akan hilang dengan sendirinya, akan tetapi memasuki pertengahan Maret akhirnya dia mengakui dampak yang ditimbulkan dari mewabahnya virus tersebut.

Donald Trump juga pernah mengeluarkan pernyataan yang cukup kontroversial pada bulan April lalu yakni ia menyarankan bahwa menelan disinfektan bisa menjadi pencegahan, namun tak lama langsung dibantah oleh para ahli.

Baca Juga: Virus Corona Terus Alami Mutasi, Penggunaan Vaksin Kemungkinan Tak Akan Mempan

Pekan lalu dia mengumumkan akan menutup gugus tugas virus corona pemerintahnya, tetapi kemudian mengatakan akan melanjutkan - tetapi fokus pada pembukaan kembali ekonomi.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x