Virus Corona Alami Mutasi Genetik, ini Yang Ilmuwan Khawatirkan

- 20 April 2020, 19:05 WIB
ILUSTRASI vaksin COVID-19.*
ILUSTRASI vaksin COVID-19.* /PIXABAY/

Diketahui bahwa virus corona cenderung bermutasi lebih lambat dibandingkan virus asam ribonukleat lainnya.

Sehingga waktu yang diperlukan menjadi lebih lama dalam rangka perubahan kumulatif kecil ini untuk mengubah fungsinya.

Sumber artikel dari tasikmalaya.pikiran-rakyat.com dengan judul "Ilmuwan Baru Sadar COVID-19 Alami Mutasi Genetik, Lab Wuhan: Risiko Rusak Vaksin Rendah"

Pada saat yang sama, penelitian obat-obatan dan vaksin saat ini terhadap virus, berfokus pada genom dan antigen utamanya yang telah stabil.

“Jadi pada saat ini, risiko mutasi virus merusak vaksin dan pengembangan obat rendah," ujarnya.

Pernyataan Lan datang di tengah studi yang gencar dilakukan baru-baru ini, sehingga para ilmuwan dari Australia dan Taiwan mengklaim bahwa jenis virus corona yang diisolasi di India membawa mutasi yang dapat menghambat penelitian vaksin global.

Baca Juga: Indonesia Darurat COVID-19, Pasien Positif Corona Mencapai 6.760 Orang

Studi non-peer review mengatakan, perubahan telah terjadi pada sebagian protein strutural, bagian vital di bagian luar virus yang memungkinkannya untuk mengikat dan memasuki sel manusia.

Berdasarkan hal tersebut, pengembangan vaksin saat ini terhadap Sars-Cov-2 berisiko besar menjadi sia-sia karena mutasi memang dapat terjadi pada bagian-bagian penting dari virus.

Namun, para ahli lain telah menunjukkan bahwa mutasi yang mengejutkan mungkin disebabkan oleh kesalahan teknis selama proses pengurutan.

Halaman:

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x