Presiden Ashraf Ghani Melarikan Diri, Wapres Afghanistan Jadi Kepala Negara Sementara

- 18 Agustus 2021, 12:06 WIB
Presiden Ashraf Ghani Melarikan Diri.
Presiden Ashraf Ghani Melarikan Diri. /Handout via REUTERS

PR BOGOR - Belum lama ini, Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari negara setelah Taliban menguasai Kabul. Untuk mengisi kekosongan, Wakil Presiden Pertama Afghanistan, Amrullah Saleh mengisi bangku sebagai presiden sementara yang sah.

Melansir Reuters, pada Rabu 18 Agustus 2021, Saleh mengungkapkan, sebelumnya dalam rapat keamanan yang dipimpin oleh Ghani, pemerintah memastikan akan melakukan semua yang bisa dilakukan untuk memperkuat perlawanan terhadap Taliban.

Namun, yang terjadi adalah Taliban berhasil menguasai negara lebih cepat dari yang diperkirakan intelijen AS.

Saleh yang saat ini keberadaannya tidak diketahui menegaskan tidak akan pernah tunduk kepada Taliban.

Baca Juga: BTS Terus Menempati Peringkat Tinggi di Tangga Lagu Mingguan Billboard dan Digital Song Sales

Ia menegaskan tidak akan pernah mengkhianati Ahmad Shah Massoud, pemimpin Aliansi Utara yang dibunuh oleh dua mata-mata Al-Qaeda sebelum serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.

Sebelumnya, AP melaporkan bahwa Presiden Ghani disebut pengkhianat karena secara diam-diam meninggalkan Istana Kepresidenan Afghanistan di Kabul dengan membawa sejumlah kecil orang-orang kepercayaannya.

Keputusan itu diambil Ashraf Ghani demi menghindari pertumpahan darah dengan kelompok pemberontak tersebut.

Ghani bahkan meninggalkan sejumlah pemimpin politik di negara tersebut yang sedang membahas mengenai transisi kekuasaan damai dengan Taliban.

Baca Juga: BTS Dikonfirmasi Hadiri The Fact Music Awards 2021 pada Oktober Mendatang, Catat Tanggalnya!

Mengenai hal tersebut, Presiden Ghani lewat media sosial juga telah merilis pernyataan alasannya meninggalkan Kabul.

Namun, sampai saat ini belum diketahui secara pasti lokasi tujuan Presiden Ghani.

"Jika saya tetap tinggal, tak terhitung jumlah warga yang akan menjadi martir dan Kabul akan menghadapi kehancuran dan berubah menjadi puing-puing yang bisa mengakibatkan bencana kemanusiaan bagi enam juta penduduknya," demikian tulis Presiden Ghani dalam pernyataannya itu.

Baca Juga: Anggota DPRD: Jalan Penghubung Kabupaten Bogor-Sukabumi Percepat Pembangunan Ekonomi

Sebagai informasi, Taliban adalah faksi politik dan agama ultrakonservatif yang muncul di Afghanistan pada pertengahan 1990-an.

Dirangkum dari laman Britannica, Taliban muncul seiring dengan penarikan pasukan Soviet dan runtuhnya rezim komunis Afghanistan serta kehancuran tatanan sipil di negara tersebut.

Nama Taliban berasal dari bahasa Pashto yang artinya murid. Anggota kelompok Taliban memang sebagian besar terdiri dari siswa di madrasah yang didirikan untuk pengungsi Afghanistan pada 1980-an di Pakistan utara.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah