Penempatan Hajar Aswad
Ketika orang Quraisy menghancurkan Ka'bah Suci untuk dibangun kembali, perselisihan muncul ketika bangunan tersebut mencapai tingkat Hajar Aswad.
Mereka berbeda pendapat tentang siapa yang berhak mengembalikan Hajar Aswad ke tempat asalnya.
Baca Juga: Ahmad Sahroni Angkat Bicara soal Kejanggalan Tes Wawasan Kebangsaan KPK, Kontra dengan Febri-Novel?
Perang saudara akan segera pecah, Banu Abdu'd-Dar membawa semangkuk penuh darah dan semua suku memasukkan tangan mereka ke dalamnya, yang berarti mereka telah memutuskan untuk bertarung satu sama lain.
Tetapi Abu Umayya Ibn al-Mugheera, sesepuh mereka, meminta orang Quraisy untuk menyetujui penilaian orang pertama yang datang melalui Gerbang Bani Shaybah dan mereka semua menyetujui saran ini.
Yang pertama datang melalui gerbang ini adalah Nabi Muhammad SAW.
Nabi meletakkan Hajar Aswad di tengah selembar kain, dan meminta perwakilan dari masing-masing suku untuk memegang salah satu ujung kain dan mengangkatnya ke tempatnya.
Kemudian Nabi mengambilnya dengan tangannya sendiri dan mengembalikannya ke tempat asalnya.