Soal Pernyataan Emmanuel Macron, Sekjen DPP PKS Sebut Tindakan Itu Menyayat Hati Umat Islam

2 November 2020, 12:11 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron. /Instagram.com/@emmanuelmacron /

PR BOGOR - Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron masih menuai berbagai polemik.

Sekretaris Jenderal DPP PKS, Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyebut, tindakan tersebut telah menyayat hati umat Islam di seluruh dunia.

Terlebih, tindakan Emmanuel Macron yang mendiskreditkan Islam itu dilakukan saat umat Islam sedang merayakan maulid Baginda Rasulullah Muhammad SAW.

Baca Juga: Di Tengah Gencarnya Negara Islam Serukan Boikot Produk Prancis, Indonesia Memilih Tidak Ikut-Ikutan

Menurutnya, tindakan tersebut tentu terasa menyakitkan dikala banyak umat Islam yang menjalankan kegiatan untuk mengingat dan mengagungkan Nabi Muhammad SAW.

"Harus dipahami saat bulan maulid ini, umat Islam banyak menjalankan kegiatan untuk mengingat dan mengagungkan Nabi Muhammad SAW, sehingga penistaan tersebut dan tindakan Macron tentu terasa sangat menyakitkan umat Islam," kata Habib Aboe, Senin, 2 Oktober 2020.

Habib Aboe Alhabsyi menyebut, dalam konteks politik global, tindakan Macron juga sangat membahayakan ketertiban dunia.

Baca Juga: Ada Aksi Demo PA 212 dan Buruh di Istana Hari Ini, Berikut Skema Pengalihan Arus Lalu Lintasnya

Hal tersebut telah menyinggung sekitar 25 persen populasi dunia, yakni lebih dari 1,9 miliar warga dunia yang beragama Islam tersakiti hatinya atas tindakan ini.

"Tentunya ini tidak baik untuk ketertiban dan perdamaian dunia, karena dikhawatirkan akan mengancam adanya konflik sosial," ujarnya.

Habib Aboe meminta Presiden Jokowi untuk menekan Presiden Macron agar meminta maaf dan mencabut ucapannya.
Hal itu perlu dilakukan oleh Presiden Jokowi, karena amanah konstitusi Indonesia menyampaikan bahwa salah satu tujuan kita bernegara adalah untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang juga didasarkan perdamaian abadi.

Baca Juga: 290 Sampel yang Didapat Dinkes Kota Bogor Selama Libur Panjang, Ada 10 Orang Reaktif

"Atas dasar itu, maka Indonesia harus berperan aktif untuk menyikapi persoalan ini, dengan tetap menjaga prinsip dasar politik luar negeri kita yang menganut politik bebas aktif," ujarnya.

Sikap tegas Presiden Jokowi juga sangat penting untuk mewakili ratusan juta umat Islam di Indonesia.

Menurut Habib Aboe, Presiden Jokowi harus memahami suara hati masyarakat Muslim Indonesia.

Baca Juga: Daftar Harga Emas 2 November 2020: Antam Rp1.972.000 per Dua Gram

Sudah begitu banyak aspirasi dari MUI serta berbagai Ormas lainnya, bahkan tidak sedikit di antara masyarakat kita yang menyerukan dan melakukan langkah pemboikotan terhadap produk Perancis.

"Tentunya refleksi atas sikap berbagai lembaga dan masyarakat ini harus didengar dan diwakili oleh Presiden Jokowi dalam sikap tegasnya di kancah internasional," ujar Habib Aboe Bakar Alhabsyi.***

Editor: Yuni

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler