Timor Leste Alami Krisis Pangan saat Pandemi Covid-19, Sampai Impor Beras Tanpa Gizi dari Vietnam

23 September 2020, 07:52 WIB
Timor Leste beli beras rusak dari Vietnam /The Oekusi Post

PR BOGOR - Timor Leste memilih mengimpor beras dari Vietnam sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan negaranya di tengah ancaman pandemi Covid-19.

Timor Leste mengimpor sekira 6.000 ton beras dari Vietnam. Sayangnya kebijkan ini mendapatkan sorotan dari publik setempat.

Pasalnya, beras yang diimpor Pemerintahan Taur Matan Ruak sudah tidak layak dikonsumsi, yakni beras pecahan 15 persen yang sudah berkurang kadar gizinya.

Baca Juga: Keluarga Politisi Arteria Dahlan Tak Terima Anaknya Diserang Berdarah PKI, Ingin Tempuh Jalur Hukum

Kendati begitu, Timor Leste berani mengeluarkan ribuan dolar demi mengimpor ribuan ton beras pecah itu dari Vietnam.

Sebagian menilai, kebijakan ini tak ubahnya menipu petani, mempromosikan hasil pertanian lokal namun mengimpor beras pecah yang sudah tidak layak.

Indeks Kelaparan Global tahun 2017 menunjukkan negara yang baru merdeka tahun 2002 ini termasuk dalam kategori kelaparan serius di dunia.

Baca Juga: Posko TMMD Reguler Brebes Mulai Disiapkan di Lapangan Desa Kalinusu

Rendahnya indeks kelaparan ini dampak dari buruknya produktivitas pertanian, rendahnya pendapatan, infrastruktur yang belum berkembang dan kerentanan pasokan pangan Timor Leste terhadap dampak harga pangan global dan variasi iklim.

Kendati begitu, merespon kondisi itu, publik menilai, bukan berarti pemerintah mengimpor beras yang sudah tidak layak. Sementara beras lokal hasil petani lokal merupakan beras dengan gizi yang baik.

"Sayangnya pemerintah tidak mau membelinya," kata seorang komentator sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari The Oekusi Post.

Baca Juga: Korban, LHI Diperiksa Polisi Soal Pengakuan Pelcehan Seksual oleh Oknum Dokter di Bandara Soetta

Saat beras pecah itu tiba di pertengahan Agustus 2020 lalu, tiga menteri dari Pemerintahan Taur Matan Ruak menjemputnya di pelabuhan.

Adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Joaquim Amaral, Menteri Perhubungan dan Komunikasi Jose Agustinho da Silva, Menteri Pariwisata, Perdagangan dan Industri, Jose Lucas do Carmo da Silva.

Joaquim Amaral mengatakan, pemerintah membeli beras pecah ini dengan tujuan mengantisipasi kelaparan saat wabah Covid-19.

Baca Juga: Resesi Benar-benar Depan Muka, Sri Mulyani Bilang Indonesia Bergantung dengan Perkembangan Covid-19

"Hari ini kami datang ke sini untjuk menyaksikan betas yang kami beli selama krisis Covid-19. Saat itu, semua negara tidak menjual beras karena upaya pemerintah melakukan negosiasi dengan pemerintah Vietnam, membeli beras untuk mejamin stok nasional kita," kata Menteri Joaquim.***

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler