Situasi Terkini Gaza: Pejuang Hamas Cegah Penjajah Israel Masuk Kamp Pengungsi

20 November 2023, 17:06 WIB
Warga Palestina yang mengungsi dari Gaza utara berjalan kaki ke selatan ketika tank-tank Israel merangsek lebih jauh ke wilayah kantung tersebut, di tengah perang antara Israel dan kelompok perlawanan Hamas, di Jalur Gaza tengah, 10 November 2023. /Foto: Reuters

PEMBRITA BOGOR - Pejuang Hamas terus melawan pasukan Israel yang berusaha masuk kamp pengungsi terbesar di Gaza pada Minggu, 19 November 2023, di tengah kabar dari pejabat AS dan Israel akan semakin dekatnya kesepakatan pembebasan beberapa sandera yang ditahan.

Sekitar 240 orang disandera menyusul serangan mematikan Hamas ke Israel pada 7 Oktober yang mendorong Israel menyerang wilayah kecil Palestina itu untuk memusnahkan kelompok Islam tersebut.

Tank dan pasukan Israel menyerbu Gaza akhir bulan lalu dan sejak itu merebut kendali atas wilayah yang luas di bagian utara, barat laut, dan timur sekitar Kota Gaza, kata militer Israel.

Baca Juga: Viral di TikTok Surat Terbuka Osama bin Laden, Berisi Rahasia di Balik Genosida Israel di Palestina

Namun, Hamas dan saksi mata mengungkapkan kaum militan melancarkan perang gerilya di daerah padat perkotaan di utara, termasuk sebagian Kota Gaza dan kamp pengungsi Jabalia serta kamp pengungsi Shati yang berada di daerah pantai yang luas.

"Israel berharap sejumlah besar sandera dibebaskan oleh Hamas dalam beberapa hari mendatang," kata duta besar Israel untuk Amerika Serikat, Michael Herzog.

Mediator Qatar mengupayakan kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk menukar 50 sandera sebagai imbalan atas gencatan senjata tiga hari, yang akan membantu meningkatkan pengiriman bantuan darurat untuk warga sipil Gaza.

Baca Juga: Arab Saudi Ungkap Alasan Tolak Embargo Minyak ke Penjajah Israel

"Sangat kecil hambatan utama untuk kesepakatan saat ini. Masalah yang tersisa hanya logistik," kata Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman al-Thani.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan bahwa dia tidak dapat mengatakan kapan sandera-sandera itu dibebaskan.

"Sangat rumit dan sangat sensitif," kata seorang pejabat Gedung Putih mengenai perundingan tersebut yang dilaporkan mengalami kemajuan.

Baca Juga: Capres Amerika Serikat 2024 Jill Stein Desak PBB Usut Genosida Penjajah Israel di Gaza

Israel Memperluas Serangan ke Selatan Gaza, Hamas Ambil Tindakan Tegas

Pembicaraan ini bertepatan dengan persiapan Israel memperluas serangannya terhadap Hamas hingga bagian selatan Gaza, yang ditandai dengan meningkatnya serangan udara terhadap sasaran-sasaran yang dianggap Israel sebagai sarang Hamas.

"Tidak memulai operasi tempur di wilayah selatan sampai para perencana militer mempertimbangkan keselamatan warga sipil Palestina," peringatan utama dari Amerika Serikat kepada Israel.

Pemerintahan Hamas di Gaza mengatakan sedikitnya 13.000 warga Palestina tewas akibat pemboman Israel, termasuk sedikitnya 5.500 anak-anak.

Baca Juga: Presiden Palestina Mahmoud Abbas Tolak Klaim Gaza Dibagi Dua dari Penjajah Israel

"Jumlah korban warga sipil di Gaza sangat mengejutkan dan tidak dapat diterima," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Terjadi pertempuran sengit semalam antara Hamas dan pasukan Israel yang berusaha maju ke Jabalia, kamp yang dihuni hampir 100.000 orang.

"Mengungsi ke selatan untuk menjaga keselamatan kalian," desakan militer Israel kepada penduduk Jabalia melalui media sosial.

Baca Juga: Apa Arti From The River to The Sea Palestine Will Be Free? Begini Asal Usulnya

Setelah "jeda" berakhir, bombardemen dari Israel berlanjut, menyebabkan 11 warga Palestina di Jabalia tewas akibat serangan udara terhadap sebuah rumah.

"Janji-janji keamanan Israel tak masuk akal," kata warga Palestina mengenai pemboman berulang-ulang di Gaza selatan.***

Editor: Muhammad Rizky Suryana

Tags

Terkini

Terpopuler