Teori Konspirasi: 28 Persen Warga AS Percaya Bill Gates Pasang Chips Lewat Suntikan Vaksin Corona

24 Juli 2020, 08:40 WIB
Bill Gates. (vietnamtimes.org.vn) /


PR BOGOR - Pendiri Microsoft Bill Gates kembali menjadi sasaran teori konspirasi terkait Vaksin Covid-19 bahkan dituduh menggunakan vaksin virus corona untuk menanamkan alat pelacak atau chip pada manusia.

Diperkuat melalui jajak pendapat Yahoo News/YouGov yang menemukan, 28 persen orang dewasa Amerika Serikat (AS) percaya teori konspirasi itu.

Teori konspirsi yang mengatakan, miliarder Bill Gates berencana menggunakan vaksin potensial Covid-19 untuk menanamkan microchip pada miliaran orang untuk memantau pergerakan mereka.

Baca Juga: Imam Masjid di Pekanbaru Riau Ditusuk OTK Saat Pimpin Dzikir, Pelaku Muncul di Balik Mimbar

Diberitakan di Galamedia.pikiran-rakyat.com, membaca hasil jejak pendapat itu, Bill Gates langsung membantah 'pemikiran gila' tersebut.

"Kita perlu mendapatkan kebenaran di luar sana," kata Bill Gates yang mengetuai Yayasan Bill and Melinda Gates Foundation bersama istrinya dalam wawancara dengan CBS News.

"Saya berharap ini akan mereda ketika orang-orang mendapatkan fakta," katanya, seraya menambahkan bahwa dia ingin mengakhiri pandemi virus corona.

Baca Juga: Tayyip Erdogan Konversi Hagia Sophia Demi Tujuan Politik, Berharap Adanya Legitimasi dari Loyalisnya

Pandemi virus corona menginfeksi lebih dari 15 juta orang dan menewaskan sedikitnya 631.000 orang di seluruh dunia, dan sejauh ini belum ada vaksin untuk mengobati penyakit ini yang telah disetujui.

Artikel ini telah tayang di Galamedia.pikiran-rakyat.com dengan judul 'Gila, 28% Orang Amerika Serikat Percaya Bill Gates Bakal Tanam Chip Melalui Suntikan Vaksin Corona'.

Februari 2020, Yayasan Bill dan Melinda Gates menyumbangkan 100 juta dolar AS (sekitar Rp 1,46 triliun) untuk penelitian vaksin dan upaya pengobatan untuk virus corona.

Sumbangan itu diumumkan sebagai bagian dari permintaan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) untuk kontribusi 675 juta dolar AS (sekitar Rp 9,87 triliun) untuk memerangi penyebaran virus.

Baca Juga: Turinah Tahu Sang Anak Didekati Perempuan Lain, Wanita Itu Sangat Ambisius Dapati Cinta Yodi Prabowo

Bulan lalu yayasan itu juga menjanjikan tambahan dana 1,6 miliar Dolar AS untuk aliansi vaksin Gavi, sebuah organisasi yang berfokus pada upaya untuk mengimunisasi anak-anak di tengah pandemi virus corona.

"Kami ingin memastikan tidak ada orang yang sekarat hanya karena mereka tidak memiliki akses ke vaksin," kata Bill Gates pada Rabu.

"Kami akan mendapatkan penawaran bagus untuk vaksin ini, dan kami membutuhkan dunia untuk mendapatkan penawaran yang bagus untuk itu. Banyak perusahaan telah berkomitmen untuk itu," ungkapnya.

Baca Juga: Harry Styles: Begitu Banyak Kenangan Bersama One Direction, Miliki Jutaan Fans Sangat Menakjubkan!

Bill Gates mengatakan, dia berharap badan pengawas obat dan makanan AS (FDA) melakukan pekerjaan dengan baik untuk meninjau setiap vaksin potensial meskipun ada tekanan untuk membuat vaksin tersedia untuk umum sesegera mungkin. Orang Amerika punya kekhawatiran punya vaksin potensial.

Menurut sebuah jajak pendapat dari Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research, hanya sekira setengah dari orang Amerika mengatakan mereka akan mendapatkan vaksin virus corona jika para ilmuwan berhasil membuat satu yang efektif.

Di antara orang Amerika yang mengatakan mereka tidak akan divaksinasi, 7 dari 10 khawatir tentang keamanan, menurut jajak pendapat.

Baca Juga: Meski Sejumlah Kader Kecewa, PDIP Solo Tetap harus Perjuangkan Gibran Menang di Pilwakot 2020

Bill Gates juga mengatakan, potensi vaksin kemungkinan akan membutuhkan dua dosis dari pada satu sehingga berpotensi membatasi jumlah orang yang dapat mendapatkan vaksinasi setelah vaksin tersedia.

Istri Bill Gates, Melinda pada Mei mengatakan, para ilmuwan dan pejabat kesehatan mungkin menemukan vaksin yang efektif dalam mencegah Covid-19 pada akhir tahun ini itupun jika beruntung.

Dia mengatakan, bahkan jika para ilmuwan menemukan vaksin dalam waktu singkat, mereka masih perlu membuat jutaan dan akhirnya milyaran dosis vaksin untuk masyarakat umum.

Baca Juga: Hari Anak Nasional 2020, Seorang Ayah di Depok Diringkus Polisi Ditemukan Mencabuli Anaknya Sendiri

Ada lebih dari 7,6 miliar orang di dunia, dan beberapa vaksin yang sedang dikembangkan membutuhkan lebih dari satu dosis, tambahnya.

"Kami tidak pernah, tidak pernah sebagai satu dunia membuat vaksin jenis ini sebelumnya atau skala ini sebelumnya. Jadi ini bukan proses yang cepat dan cepat," kata Melinda.***(Dicky Aditya/Galamedia News/PRMN)

Editor: Amir Faisol

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler