Tiongkok Serang India Hingga Tewaskan 20 Anggota Militer, Perang Terbesar dalam 50 Tahun Terakhir

18 Juni 2020, 06:34 WIB
TENTARA Pasukan Keamanan Perbatasan India (BSF) menjaga jalan raya menuju Leh, yang berbatasan dengan Cina, di Gagangir .* /AFP / Tauseef MUSTAFA/AFP

PR BOGOR - Bentrokan terjadi antara militer Tiongkok di perbatasan Lembah Galwan, Ladakh hingga menewaskan 20 anggota militer India.

Diberitakan di Pikiran-Rakyat.com, bentrokan dipicu oleh kematian seorang kolonel India dan dua tentara juniornya di Lembah Galwan pada hari yang sama, Senin 15 Juni 2020.

Bentrokan India dan Tiongkok tercatat sebagai pertikaian militer terburuk dalam 50 tahun terakhir.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkap Rahasia Doa Diijabah, Berdoa dengan Bacaan Ini Sulit Bagi Allah Tolak

Hingga kini, pihak militer Tiongkok belum memberikan konfirmasi resmi terkait berapa banyak tentara mereka yang terbunuh atau terluka pada insiden tersebut.

India dan Tiongkok diketahui memiliki perselisihan di beberapa titik Garis Kontrol Aktual (LAC) dan juga perbatasan de-facto.

Kedua negara ini juga sudah memindahkan tentara dan peralatan militernya ke titik-titik tersebut.

Baca Juga: 3 Karyawan Dinyatakan Positif Covid-19, Pengelola Toko Mitra 10 Bogor Ungkap Kronologinya

Meskipun berselisih, namun kedua negara itu masih menjalin kerja sama secara diplomatis.

Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Pertama Kali dalam 45 Tahun Terakhir, 20 Tentara India Tewas Usai Bentrok dengan Militer Tiongkok'.

Pembicaraan militer tingkat tinggi antara militer India dan Tiongkok pun diadakan sepanjang hari untuk meredakan ketegangan di Lembah Galwan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Anurag Srivastava sebelumnya sempat mengatakan, komandannya telah menyetujui de-eskalasi di Lembah Galwan untuk mengikuti aturan LAC.

Baca Juga: 3 Karyawan Positif Covid-19, Bima Arya Selidiki Penerapan Protokol Kesehatan Toko Mitra 10 Bogor

Sebelumnya, Pemerintah Tiongkok menuduh India sudah melanggar aturan LAC dengan melakukan kegiatan di wilayah perbatasan mereka.

Kendati demikian, pihak dari Negara Anak Benua menolak tuduhan-tuduhan tersebut.

Anurag menjelaskan, perdamaian di wilayah perbatasan India-Tiongkok sangat diperlukan, semua masalah seharusnya diselesaikan secara musyawarah.

Baca Juga: Malaysia Berlakukan Pembelajaran Online, Mahasiswi Ini Manjat Pohon Demi Peroleh Sinyal saat Ujian

"Kami tetap yakin akan perlunya menjaga perdamaian dan ketenangan di daerah perbatasan, dan jika ada perbedaan pendapat, dapat diselesaikan melalui dialog. Pada saat yang sama, kami juga sangat berkomitmen untuk memastikan kedaulatan dan integritas teritorial India," ungkapnya.

Pada saat peperangan antara India dan Tiongkok tahun 1962 silam, mereka memiliki perselisihan di beberapa daerah perbatasan yang panjangnya hampir mencapai 4.000 kilometer.

Diketahui, peperangan terakhir antara India dan Tiongkok semenjak LAC disahkan, terjadi pada tahun 1967 silam di wilayah Pegunungan Himalaya, Nepal.

Baca Juga: Sempat Terapkan Sistem Piket, Bima Arya Ungkap Aturan Kerja Baru Hingga Larang ASN Hamil ke Kantor

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian menuding, pasukan India memprovokasi dan menyerang militer Tiongkok setelah melintasi perbatasan dua kali.

"Pasukan India secara serius melanggar konsensus kami dan dua kali melintasi garis perbatasan untuk kegiatan ilegal dan memprovokasi juga menyerang personil Tiongkok, yang menyebabkan konflik fisik antara kedua belah pihak, dan kami telah mengajukan protes yang kuat kepada pihak India," tuturnya.***

 

 
Editor: Amir Faisol

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler