Benarkah Virus Corona Ditularkan oleh Kelelawar? Simak Faktanya

- 13 April 2020, 19:11 WIB
VIRUS Corona atau COVID-19 sejauh ini diduga penyebarannya berasal dari hewan kelelawar, hewan yang menjadi salah satu menu wajib bagi warga Tiongkok.*
VIRUS Corona atau COVID-19 sejauh ini diduga penyebarannya berasal dari hewan kelelawar, hewan yang menjadi salah satu menu wajib bagi warga Tiongkok.* /AFP/

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Kota Wuhan, Tiongkok dipercaya menjadi titik awal penyebaran virus corona yang saat ini menjadi pandemi di banyak negara di dunia.

COVID-19 merupakan jenis coronavirus yang bersifat zoonosis, artinya tersebut virus dapat ditularkan ke manusia dari sumber hewan.

Virus corona diyakini mirip dengan SARS-CoV yang asalnya dari kelelawar, kemudian ditransmisikan ke musang lalu ke manusia.

Baca Juga: Hati-Hati, Bungkus makanan Bisa Jadi Sumber Penularan Virus COVID-19

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Boldsky, sebuah penelitian yang diterbitkan pada 3 Februari 2020 mengungkapkan bahwa berdasarkan urutan genom yang diperoleh dari pasien COVID-19, 76,6 persen identik dengan SARS-Cov.

Hasil penelitian ini memberi wawasan bahwa wabah COVID-19 dapat dikaitkan dengan kelelawar.

Mengapa Kelelawar Bisa Menjadi Sumber Banyak Penyakit Menular?

Baca Juga: Jumlah Kasus COVID-19 di Indonesia Melonjak, 4.557 Orang Positif

Kelelawar diketahui membawa berbagai patogen zoonosis, karena mengandung lebih dari 130 varietas virus yang 60 spesies dianggap zoonosis dan sangat patogen bagi manusia.

Penelitian lain mengungkapkan bahwa kelelawar dianggap sebagai tempat penyimpanan virus karena karakteristik yang luar biasa.

Rinciannya yakni pilihan makanan, struktur populasi, migrasi musiman, kemampuan terbang, rentang hidup, hibernasi, kerentanan virus, dan pola pergerakan harian.

Sumber artikel dari Pikiran-Rakyat.Com dengan judul "Mengapa Kelelawar Disinyalir Menjadi Penyebab Virus Corona? Berikut Hasil Penelitiannya"

Kelelawar juga erat kaitannya dengan pandemi yang sebelumnya terjadi, seperti Ebola, Sars dan Nipah dikarenakan tingginya kontak antara kelelawar dan manusia untuk dagingnya serta digunakan dalam produk industri.

Selain itu, karena kelelawar hidup secara berkoloni makan proses penyebaran virus diantara sesamany menjadi mudah dan cepat.

Kemudian, kotoran kelelawar dan air liur serta urinnya bisa menjadi media penularan virus bagi manusia.

Baca Juga: Dokter di Italia Sengaja Bunuh 3.000 Pasien Corona? Begini Faktanya

Mengapa Kelelawar Tidak Terinfeksi oleh Virus?

Diketahui bahwa kelelawar menjadi media tempat berkembang biaknya berbagai macam virus sehingga sistem kekebalan tubuh mereka mengembangkan antibodi dan menjadi resisten terhadap virus.

Alasan ini yang menyebabkan mengapa kelelawar biasanya tidak terinfeksi virus zoonosis tetapi dapat menyebabkan penyakit parah ketika virus-virus itu ditularkan ke manusia.

Baca Juga: Hati-Hati, Interior Kendaraan Bisa Jadi Perantara Penularan COVID-19

Selain itu kemampuan terbang kelelawar mampu meningkatkan hingga 15-16 kali lipat metabolisme tubuhnya.

Proses metabolisme yang tinggi menyebabkan tubuhnya mampu mengembangkan sistem kekebalan yang jauh lebih kuat mencegah dari terinfeksi dengan banyak virus.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x