PR BOGOR - Beberapa hari yang lalu, masyarakat Indonesia kembali dihebohkan dengan kabar publik figur yang terjerat kasus narkoba.
Kasus yang baru-baru ini terbongkar berasal dari komedian Coki Pardede yang telah ditangkap oleh kepolisian pada Rabu, 1 September 2021.
Pria yang tergabung dalam kelompok Majelis Lucu Indonesia itu telah diciduk dikediamannya yang berlokasi di Tanggerang dengan barang bukti Sabu seberat 0,5 gram.
Narkoba memang merupakan barang yang sangat dilarang penggunaannya, dikarenakan banyak dampak buruk yang didapatkan dari penggunaan narkoba tersebut.
Baca Juga: Hari Kedua Ganjil Genap di Puncak Bogor, Polisi Perketat Jalan Tikus
Motif penyalahgunaan narkoba selain menghilangkan stres, depresi, trauma kebanyakan dari penggunaan narkoba mereka beralasan ingin merasakan kesenangan dan berenergi.
Menanggapi berita tersebut, artikel ini akan memberikan informasi mengenai bahaya dari penggunaan narkoba yang bisa merusak struktur otak manusia.
Dikutip PikiranRakyat-Bogor.com dari akun Instagram dokter Desca Medika Hertanto berikut penjelasannya.
Sebelumnya, narkoba merupakan zat buatan ataupun zat yang berasal dari tanaman yang memberikan efek samping seperti halusinasi, menurunkan kesadaran, serta menyebabkan kecanduan (UU Narkotika pasal 1 ayat 1).
Baca Juga: 10 Manfaat Minum Kopi Hitam, Dapat Menurunkan Berat Badan Salah Satunya
Penggunaan narkoba secara terus menerus dan berlebihan akan menyebabkan perubahan ataupun kerusakan di struktur otak manusia.
Jika dikonsumsi dalam jangka yang panjang, berikut ini efek samping yang bisa ditimbulkan akibat penggunaan narkoba:
1. Seseorang akan berprilaku Agresif
2. Kecenderungan adanya gangguan mood
3. Hilangnya memori
4. Munculnya halusinasi
5. Adanya gangguan pada proses berfikir
6. Terakhir ialah Adiksi
Jika telah menjadi adiksi, sangat berbahaya karena adiksi akan berlangsung kronis selalu merasa ketagihan.
Baca Juga: Link Nonton Hometown Cha Cha Cha Episode 3 Tayang Sabtu, 4 September 2021
Apabila penggunaan narkoba tiba-tiba dihentikan kemungkinan akan muncul gejala sakau atau withdrawal.
Dari penggunaan itu semakin lama dosis akan dinaikkan jadi semakin tinggi, pencapaian itu disebut dosis toksik yang memungkinkan adanya keracunan hingga kematian karena over dosis (sumber National Institut of Drug Abuse).
Banyaknya penelitian yang dilakukan mengenai narkoba, yang hasilnya menyatakan bahwa zat tersebut memang dapat merugikan.
Kemudian rasa nikmat, rasa nyaman, tenang atau rasa gembira yang dicari oleh pemakai narkoba akan dibayar mahal dari dampak buruknya, seperti ketergantungan, kerusakan berbagai organ tubuh, berbagai macam penyakit, rusaknya hubungan dengan keluarga, teman, rusaknya kehidupan moral, putus sekolah, pengangguran, serta hancurnya masa depan dirinya.***