Network
PR BOGOR - Tips dan trik isolasi mandiri (isoman) ini dibuat bagi Anda yang sedang menjalani isoman agar bisa menjalani masa-masa penyembuhan dengan sehat dan optimal.
Menjalani isolasi mandiri di rumah memang cukup membingungkan. Apalagi bila melihat kondisi pandemi di Indonesia. Ditambah lagi dengan banyaknya hoaks yang bertebaran di berbagai media.
Dengan kondisi itu, dibutuhkan panduan yang jelas, terukur, praktis, dan bisa dijalankan dengan mudah selama menjalani isoman.
Baca Juga: 5 Aktivitas Fisik Selama Isoman, Sederhana tapi Efeknya Signifikan
WHO Eropa merilis sejumlah tips dan trik isoman yang bisa jadi acuan bersama. Tentu saja, panduan ini bersifat fleksibel dan bisa disesuaikan dengan kondisi Anda masing-masing.
Berikut ini adalah beberapa tips dan trik isoman di rumah yang bisa jadi panduan.
1. Buatlah daftar belanjaan dan hindari panic buying
Baca Juga: 7 Jenis Makanan untuk Isoman di Rumah, Praktis dan Enak
Ada sejumlah kasus pembelian berlebihan atau panic buying yang dilakukan masyarakat. Fenomena tersebut umum terjadi di belahan dunia manapun, termasuk Indonesia.
Sayangnya, panic buying menimbulkan konsekuensi negatif, seperti kenaikan harga pangan, konsumsi makanan yang berlebihan, dan distribusi produk yang tidak merata.
Oleh karena itu penting untuk mempertimbangkan kebutuhan Anda sendiri, lingkungan Anda, serta orang lain.
Triknya, memaksimalkan produk-produk yang sudah Anda miliki di rumah. Lalu rencanakan asupan dan konsumsi Anda. Kemudian buatlah daftar belanjaan.
Tentu saja saat Anda membuat daftar belanjaan, Anda merasa perlu membeli makanan, camilan, buah, obat-obatan dalam jumlah besar.
Akan tetapi, cobalah selalu berusaha untuk mempertimbangkan dan memanfaatkan apa yang sudah ada di dapur, kulkas, kotak obat, dan tempat penyimpanan lain di tempat tinggal Anda.
Baca Juga: Mall Tutup Jam Berapa di Bandung? Simak Jam Operasional Terbaru Sesuai dengan Pelonggaran Aturan
Buatlah daftar belanjaan berdasarkan kebutuhan. Bukan berdasarkan keinginan.
Dengan cara ini Anda dapat menghindari pemborosan makanan dan produk konsumsi selama isolasi mandiri.
Efek lainnya, Anda membuat orang lain bisa mengakses produk-produk kebutuhan isoman yang mereka butuhkan.
Kunci utama trik ini adalah kemampuan mengendalikan diri untuk tetap tenang dan sehat.
2. Manfaatkan jasa pengiriman makanan
Trik kedua saat isolasi mandiri adalah memanfaatkan layanan pengiriman makanan. Baik yang diberikan oleh layanan ojek online atau yang delivery service dari restoran.
Hampir semua layanan pengiriman makanan juga menyediakan fitur tanpa kontak yang menghindarkan kurir dari berinteraksi dengan pelanggan.
Fitur ini akan sangat membantu Anda dan para kurir terhindar dari penularan Covid-19.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah usahakan membeli makanan yang baru dimasak atau tersimpan dalam suhu dingin dan tidak jauh dari tempat tinggal Anda.
Alasannya, karena idealnya, makanan yang dikirim kurir berada di suhu aman. Suhu aman makanan yang ideal dalam transportasi kurir adalah di atas 60OC dan di bawah 5OC.
Baca Juga: Taman Impian Jaya Ancol Dibuka Kembali untuk Kegiatan Olahraga, Cek Syarat Masuknya
3. Perhatikan ukuran porsi makan
Isoman berisiko membuat Anda makan berlebihan. Hal ini wajar saja terjadi karena terbatasnya aktivitas, tidak ada kegiatan berarti, dan menjadikan makan sebagai aktivitas stress-release.
Oleh karenanya, sebisa mungkin sobat isoman menjaga porsi makan selama isoman. Anda bisa merujuk ke pedoman diet berbasis makanan Indonesia.
Atau bisa saja Anda berkonsultasi ke tenaga kesehatan pendamping isolasi mandiri Anda. Dengan menjaga porsi makan, kesehatan Anda lebih optimal.
Baca Juga: Anthony Mackie Dikabarkan Akan Membintangi Captain America 4
4. Batasi asupan garam dan gula
WHO merekomendasikan konsumsi garam kurang dari 5 gram per hari. Bagi sobat isoman, hal ini perlu diperhatikan.
Di banyak negara, 50-75% asupan garam berasal dari makanan, bukan dari garam yang ditambahkan sendiri.
Karenanya, mengingat Anda sudah mengkonsumsi cukup garam, jangan pernah menambahkan garam ke makanan Anda.
Sama seperti garam, gula juga bukan produk yang Anda konsumsi terlalu banyak di masa isolasi.
Bila Anda ingin sesuatu yang manis, usahakan makan buah segar. Alternatifnya adalah buah-buahan beku, buah-buahan kering, atau buah dalam kaleng.
Sebisa mungkin hindari produk konsumsi yang mengandung gula atau pemanis buatan. Andaikan pun bosan dengan buah, dan ingin makan cemilan, usahakan cemilan Anda rendah gula. Lebih penting lagi, batasi konsumsi cemilan selama isolasi.
Bila Anda memasak makanan sendiri, usahakan tidak memasukkan garam atau gula ke dalam masakan.
Cobalah bereksperimen dengan bumbu dan rempah untuk menambah rasa masakan. Garam dan gula bukan satu-satunya bumbu penambah rasa.
5. Konsumsi serat yang cukup
Serat berkontribusi pada sistem pencernaan yang sehat dan menawarkan perasaan kenyang yang berkepanjangan. Sehingga bisa membantu mencegah makan berlebihan.
Baca Juga: Spoiler The Penthouse Season 3 Episode 11, Bae Ro Na Ancam Bongkar Kejahatan Cheon Seo Jin
Untuk memastikan asupan serat yang cukup, usahakan untuk memasukkan sayuran, buah, kacang-kacangan dan makanan gandum.
6. Menjaga tubuh tetap terhidrasi
Tips selama isoman berikutnya adalah konsumsi air putih secara rutin dan mencukupi. Dengan begitu, hidrasi tubuh Anda akan tetap terjaga. Hidrasi yang baik sangat penting untuk kesehatan tubuh yang optimal.
Keuntungan lain minum air putih secara rutin dan mencukupi adalah sebagai pengganti minuman manis. Dengan begitu, asupan gula dan kalori di tubuh tidak akan berlebih.
Baca Juga: Densus 88 Kembali Tangkap 5 Terduga Teroris, Kini Totalnya Jadi 53 Orang
Cobalah untuk meningkatkan rasa air putih Anda sehingga terasa seperti minum sirup. Caranya mudah saja, tambahkan buah-buahan atau rempah-rempah. Seperti jeruk, apel, mentimun, atau mint.
Selama isoman, hindari minum kopi kental dalam jumlah besar, teh kental, dan terutama minuman ringan berkafein dan minuman energi.
Minuman-minuman itu bisa menyebabkan dehidrasi dan dapat berdampak negatif pada pola tidur Anda.***
