Baca Juga: BLT Subsidi Gaji 2021 Kapan Cair? Begini Kata Kementerian Ketenagakerjaan
Jika kau mau
Membangun dan merawatku
Yang hanya sebuah pondasi
Dasaran yang hanya berdiam diri
Menjadi bangunan kokoh
Tak tergoyahkan
Aku pasti bisa melindungi
Segenap tumpah darah bangsamu
Memberi kedamaian, ketentraman
Kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Tapi, itu jika aku adalah Pancasila
Puisi: Tantangan Pancasila
oleh: Sigit Allobunga’
Engkau dan aku telah disatukan dalam bingkai sila keberagaman,
sehingga kita begitu berwarna.
Kita berhasil meluluhkan mata hati bangsa lain, hingga akhirnya mereka berkata, “Indonesia indah!”
Kita telah menerima restu berketuhanan yang Maha Esa
Baca Juga: Puluhan Penyidik KPK Tuntut Pimpinan Selesaikan 'Masalah' Internal, Minta Pelantikan ASN Ditunda
Juga berkat menuntut nilai untuk berbagi syukur, dengan rasa peduli yang tak terukur.
Nilai itu ada dalam nilai yang kita sebutnya, Pancasila.
Namun, Pancasila dengan nilainya pudar saja ditelan tahun-tahun setelahnya?
Benarkah mengagungkan Tuhan tak mau perspektif lain,
Hingga dalam rakyat tak lagi menghargai perbedaan?
Sangat mungkin.
Berbagai kalangan telah menjauh dari barisan persatuan yang tenteram,
dengan menggoreskan paham lain di atas sila-sila demi referendum.
Baca Juga: Video Viral Ojol Bantu ODGJ di Taman Tegalega Bandung, Lepas Pakaian Agar ODGJ Tidak Telanjang
Abnormal hakikat sila tentang demokrasi,
Keputusan tak bulat hingga mementingkan diri sendiri.
Berbagai keputusan jauh dari kepentingan rakyat banyak,
Hingga penindasan dengan tak hanya sebuah kata, terus ada.
Jejeran penguasa berjarak soal rakyat,
Kebengisannya berujung kemiskinan rakyat.
Itulah tantangannya
dan selamat hari lahir Pancasila.***