3 Contoh Puisi Cocok Dibacakan di Hari Lahir Pancasila 2021: Jika Aku Adalah Pancasila...

- 29 Mei 2021, 07:15 WIB
3 contoh puisi tentang hari lahir Pancasila 2021.
3 contoh puisi tentang hari lahir Pancasila 2021. /Pixabay/steinchen

PR BOGOR - Setiap tahunnya, bangsa Indonesia memperingati hari lahir Pancasila yang akan jatuh pada Selasa, 1 Juni 2021 mendatang.

Pada 1 Juni 1945, pertama kalinya Ir. Soekarno mengemukakan pidato mengenai rumusan dasar negara yang diberi nama "Pancasila."

Sejarah panjang atas penetapan dasar negara Indonesia, maka perlunya kita untuk memperingati hari lahir Pancasila.

Baca Juga: Sejarah Hari Lahir Pancasila, Mengapa Diperingati Setiap Tanggal 1 Juni? Simak Penjelasannya

Untuk memperingatinya, bisa dengan menulis atau membacakan puisi guna mengenang hari lahir Pancasila.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut 3 contoh puisi yang cocok dibacakan di hari lahir Pancasila 2021.

Kidung Rindu
oleh: al-Zastrouw

Di hari ulang tahunmu
Aku tak mampu memberi kado istimewa untukmu
Meski hanya sekuntum bunga atau sekedar untaian kata

Baca Juga: 30 Twibbon Hari Lahir Pancasila 2021, Link Download Bingkai Foto Peringati Hari Lahir Pancasila 1 Juni

Di hari ulang tahunmu
Batinku meronta melihat anak-anak negeri ini mencabuti bulu indahmu
Hatiku remuk melihat orang-orang berupaya mematahkan kepakan sayapmu
Mencabik-cabik tubuhmu dengan pedang kebenaran
yang mereka paksakan atas nama Tuhan

Tapi aku yakin, kau akan tetap tegar dan kokoh berdiri
Karena kau adalah pancaran sinar ilahi
Yang ditangkap ketulusan jiwa para ksatria dan kebersihan hati para kyai
Hanya orang-orang buta mata

dan buta hati yang tak mampu melihat kilatan nur suci ilahi di dadamu

Dalam lelah tubuhmu yang renta
Aku melihat pendar cahaya yang kian menyala
Saat anak-anak bangsa menebar gelap dengan fitnah dan caci maki yang penuh kebencian

Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2021, Gratis dan Lengkap dengan Cara Penggunaannya

Di sudut sepi hati yang gundah
Kusisakan sepotong doa
Semoga Garudaku tetap perkasa, terbang menembus angkasa
Dan kepakan sayapnya menaungi Nusantara Indonesia Dirgahayu Pancasila
Kami sangat merindukan kehadiranmu dalam kenyataan
Bukan hanya kata dan pernyataan

Jika Aku Pancasila
oleh: Ela Vinda Anariska

Kamu bilang
Aku ideologi bangsamu
Dijunjung tinggi para petinggi kursi
Disanjung-sanjung, Dibangga-banggakan

Bahkan kamu bilang…
Aku ideologi terbaik di dunia
Aku ada disetiap norma
Ada disetiap ayat dalam undang-undang

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini 28 Mei 2021: Para Jomblo Akan Dapat Gebetan Baru, Kenal dari Medsos?

Tanpa sadar, setiap perilaku
Tindakan dan tingkah laku
Kalian selalu melibatkanku

Pancasila ingin berkata…
Aku diciptakan dengan visi dan misi
Nan indah damai dan sejahtera

Bak udara yang kamu hirup
Aku selalu disekitarmu
Dijadikan pedoman hidup
Bagi bangsamu
Seperti halnya kehidupan

Tanpa aku bagaimana jadinya bangsamu
Berbagai suku agama ras dan budaya
Berbagai pulau daratan dan lautan ku gapai
Tanpa aku apa kabar entah berantah

Baca Juga: Profil Abdee Slank, Abdee Negara yang Baru Diangkat Jadi Komisaris PT Telkom Indonesia

Hallo, say good bye!

Tapi kenapa…
Kalian tak menyadari keberadaanku
Kenapa kalian tak mengenaliku
Aku tak ingin dikenal
Dari penampilan luarku saja

Aku tak ingin dikenang
Hanya dari hafalan semata
Sungguh aku ini lebih dari itu!

Pancasila menghela nafas…
Jika aku adalah pondasi rumahmu
Tempatmu berlindung
Dari bentrokan kerusuhan dan permusuhan

Maka lengkapilah rumah itu
Dengan struktur tiang penyangga
Yang kuat nan kokoh
Bahan material bangunan
Yang berkualitas

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji 2021 Kapan Cair? Begini Kata Kementerian Ketenagakerjaan

Jika kau mau
Membangun dan merawatku
Yang hanya sebuah pondasi
Dasaran yang hanya berdiam diri
Menjadi bangunan kokoh
Tak tergoyahkan

Aku pasti bisa melindungi
Segenap tumpah darah bangsamu
Memberi kedamaian, ketentraman
Kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Tapi, itu jika aku adalah Pancasila

Puisi: Tantangan Pancasila
oleh: Sigit Allobunga’

Engkau dan aku telah disatukan dalam bingkai sila keberagaman,
sehingga kita begitu berwarna.
Kita berhasil ​meluluhkan mata hati bangsa lain, hingga akhirnya mereka berkata, “Indonesia indah!”
​Kita telah menerima restu berketuhanan yang Maha Esa

Baca Juga: Puluhan Penyidik KPK Tuntut Pimpinan Selesaikan 'Masalah' Internal, Minta Pelantikan ASN Ditunda

Juga berkat menuntut nilai untuk berbagi syukur, dengan rasa peduli yang tak terukur.
​Nilai itu ada dalam nilai yang kita sebutnya, Pancasila.

Namun, Pancasila dengan nilainya pudar saja ditelan tahun-tahun setelahnya?

Benarkah mengagungkan Tuhan tak mau perspektif lain,
​Hingga dalam rakyat tak lagi menghargai perbedaan?
​Sangat mungkin.

Berbagai ​kalangan telah menjauh dari barisan persatuan yang tenteram,
​dengan menggoreskan paham lain di atas sila-sila demi referendum.

Baca Juga: Video Viral Ojol Bantu ODGJ di Taman Tegalega Bandung, Lepas Pakaian Agar ODGJ Tidak Telanjang

​Abnormal hakikat sila tentang demokrasi,
​Keputusan tak bulat hingga mementingkan diri sendiri.
​Berbagai keputusan jauh dari kepentingan rakyat banyak,

​Hingga penindasan dengan tak hanya sebuah kata, terus ada.

​Jejeran penguasa berjarak soal rakyat,
​Kebengisannya berujung kemiskinan rakyat.

​Itulah ​tantangannya
​dan selamat hari lahir Pancasila.***

Editor: Mohammad Syahrial

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah