Menurut Goi, film ini mengangkat sebuah kasus yang marak terjadi di kehidupan nyata yakni kasus penculikan anak.
Semenjak dirilisnya film ini mendapat berbagai kritikan, bahkan di Selandia Baru film ini dilarang tayang karena sifatnya yang eksploitatif, kekerasan grafis yang dilakukan pada anak serta mengeksploitasi kekerasan seksual.
3. Berkonsep 'Found Footage'
Baca Juga: Mengejutkan! Psycho Capai 200 Juta Tayangan, Tampaknya Jadi Hari Besar bagi ReVeluvs dan Red Velvet
Secara garis besar, fim Megan Is Missing ini berkonsep Found Footage,yang artinya hanya menampilkan karakter utama dalam film atau adegan dari kamera keamanan atau webcam.
Film-film ini terkenal seolah-olah karakter utama sadar mereka sedang difilmkan atau sedang syuting, film ini menitikberatkan pada satu atau dua karakter saja.
Di tahun 2011, menggunakan teknologi modern sebagai alat untuk merekam kehidupan sehari-hari adalah konsep yang sangat segar.
Baca Juga: Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya, Anies: Hari Ini Saya Datang ke Mapolda Sebagai Warga Negara
Film ini memiliki berbagai lubang plot dan hal-hal yang tidak masuk akal, tetapi itu bukanlah kehancurannya.
4. Bikin Netizen Trauma