Dalam acara tersebut turut hadir Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim, dan Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto.
Baca Juga: Resep Nasi Goreng Enak ala Kaki Lima, Murah dan Praktis
Sis Apik menyampaikan, selain memberikan dukungan permodalan melalui KUR, BNI juga berperan dalam membangun ekosistem pertanian florikultura dengan membentuk jaringan serta pendampingan terhadap UKM serta korporasi.
Pendampingan dan pemberdayaan kelompok tani tersebut dilakukan agar dapat menjadi hub dalam jaring ekosistem yang ada.
BNI juga mengaktifkan collection agent serta fungsi Agen46 (agen laku pandai) untuk menjadikan transaksi keuangan sebagai suatu close loop system.
Baca Juga: Doa dan Amalan Malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan
Menteri Pertanian dalam sambutannya mengatakan, “Acara ini sangat penting sejalan dengan upaya pemerintah mendorong ekspor komoditas unggulan sebagai sumber devisa. Saat ini preferensi pasar internasional mulai berubah ke arah tanaman tropis. Kondisi tersebut tentu memberi peluang bagi para pengusaha di dalam negeri karena potensi pengembangan tanaman hias tropis di Indonesia sangat tinggi”.
Indonesia memiliki berbagai tanaman hias yang sangat khas. Tanaman-tanaman hias khas Indonesia ini ternyata dibutuhkan dan diminati hampir oleh seluruh negara. Di Jepang, di Asia, Saudi Arabia dan jazirah Arab lainnya, Inggris, Eropa, maupun di benua Amerika.
Dengan terbukanya akses pasar ekspor, maka posisi tawar petani tanaman hias semakin kuat dan menjadi solusi ekonomi di tengah pandemi saat ini.
Baca Juga: Villarreal Tantang Manchester United di Final Liga Europa Usai Tahan Imbang Arsenal