Jokowi Ungkap Bahan Pupuk Makin Langka Imbas Perang Rusia-Ukraina, Ganjar: Ada Bahan dari Negara Lain Kok

4 Januari 2024, 16:00 WIB
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berbincang dengan petani di Blora, Jawa Tengah, Kamis (4/1/2024). /Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak

PEMBRITA BOGOR - Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo berjanji akan menjalankan program kerja sama dengan internasional untuk memenuhi ketersediaan pupuk nasional. Utamanya pupuk subsidi yang saat ini sedang mengalami kelangkaan di berbagai daerah.

Ganjar mengatakan sumber bahan baku pupuk Indonesia bisa didapatkan dari negara selain Rusia dan Ukraina yang tengah berperang.

"Ada sumber bahan pupuk yang dari negara lain kok. Kalau intinya kan beberapa materinya adalah gas, maka sumber-sumber gas yang ada di Indonesia ini bisa kita prioritaskan untuk pupuk itu," ujar Ganjar saat berkampanye Desa Kutukan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Rabu, 3 Januari 2023.

Bahan dasar pupuk, kata Ganjar, dapat diperoleh melalui kerjasama perdagangan internasional, dan menerapkan berbagai skema kolaborasi untuk mewujudkan hal itu.

"Kan kita materiannya tidak tunggal kan? maka pentingnya kerja sama internasional, salah satu, untuk kepentingan nasional," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar mererima aspirasi petani Desa Kutukan, yang mengeluh langkanya pupuk subsidi di wilayahnya.

Baca Juga: Jokowi Tak Ingin Pupuk Subsidi Dijual Bukan ke Petani: Saya Sering Dengar Keluhan, Harganya Dipermainkan

Dia menjelaskan kepada petani perihal kelangkaan pupuk bukan hanya di Jawa Tengah saja. Sebab, lanjut Ganjar, di provinsi lain dia menjdapat keluahan yang sama soal ketidaktersediaan pupuk subsidi.

Pemerintah Berencana Tambah Anggaran Pupuk Subsidi Rp14 Triliun

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan keterangan saat menghadiri agenda Tanam Padi Bersama di Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (3/1/2024). /Foto: ANTARA/Indra Arief

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan pemerintah kesulitan mendapat bahan baku pupuk. Salah penyebab kelangkaan pupuk dikarenakan perang Rusia dan Ukraina.

"Pupuk itu bahan bakunya berasal dari Rusia dan Ukraina, sehingga barangnya sulit keluar. Bahan bakunya tidak ada berarti harganya... Itulah masalahnya," ungkap kepada puluhan ribu petani di GOR Satria Purwokerto, Selasa, 2 Januari 2024.

Menurutnya, kelangkaan pupuk bersubsidi di Tanah Air karena kondisi ekonomi global yang tidak stabil akibat pandemi Covid-19. Hal ini menyebabkan krisis di bidang keuangan, pangan, dan energi.

Jokowi berjanji akan menambah kekurangan pupuk di Indonesia. Pemerintah menggelontorkan anggaran Rp14 tiriliun guna menutup kekurangan pupuk subsidi.

Namun, angka tersebut masih menunggu persetujuan DPR RI. Targetnya, anggaran Rp14 triliun bisa menutupi kekurangan di semeter II tahun 2024.***

Editor: Khairul Anwar

Tags

Terkini

Terpopuler