Network
PR BOGOR – Isu reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) kian ramai diperbincangkan oleh masyarakat maupun politisi.
Belakangan, beredar kabar reshuffle kabinet akan memasukkan nama Komisaris Utama PR Pertamina saat ini, yaitu Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) juga diisukan akan digeser.
Terdapat video yang viral beredar di masyarakat dengan durasi 10 menit di Facebook.
Dalam video tersebut disebutkan bahwa Presiden Jokowi akan mencopot Prabowo dari jabatannya sebagai Menteri Pertahanan.
Selain itu, Ahok, Komisaris Utama PT Pertamina akan masuk ke dalam jajaran pembantu presiden sebagai menteri.
Baca Juga: Siap Lawan Persib Bandung, Pelatih Persija Jakarta Sudirman Bakal Bedah Kelemahan Maung Bandung
Dalam judul video tersebut tertulis:
“BERITA TERKINI ~ JOKOWI SECARA MENGEJUTKAN COPOT PRABOWO, AHOK RESMI MASUK KABINET KERJA,” tulis akun Facebook Berita Indonesia Terbaru.
Tapi, apakah video yang beredar viral di masyarakat tersebut benar?
Sampai saat ini, pihak istana belum memberikan kepastian kapan atau siapa yang akan masuk ke dalam Kabinet Kerja atau siapa yang akan dicopot.
Fadjroel Rachman, Juru Bicara Presiden Jokowi, mengatakan tidak tahu sama sekali terkait isu reshuffle kabinet tersebut.
“Pada Selasa lalu saya bertemu presiden. Sama sekali tidak ada bicara reshuffle,” kata Fadjroel sebagaimana dikutip PRBogor.com dari Antara.
Baca Juga: Berpeluang Jadi Top Scorer Piala Menpora, Ini Fokus Utama Ezra Walian di Final Piala Menpora 2021
Walaupun DPR telah menyetujui perubahan nomenklatur kementerian yang baru, Fadjroel belum bisa memastikan siapa dan kapan reshuffle akan dilakukan.
Menurutnya, hanya Presiden Jokowi dan Allah SWT saja yang tahu.
“Mengenai kapan, siapa, dan kemudian berapa banyak yang akan terjadi perubahan, cuma presiden dan Allah SWT yang tahu, jadi harap bersabar,” kata Jubir Presiden ini.
Baca Juga: Jadwal Waktu Buka Puasa Wilayah Bogor dan Sekitarnya Hari Ini, Kamis 22 April 2021
Fadjroel turut menjelaskan Presiden Jokowi akan melakukan perubahan kabinet secara efektiv dan efisien.
Selain itu tetap akan mempertahankan visi yang telah dibangun yaitu, visi Indonesia Maju dan Indonesia Sentris.
Presiden pun saat ini tengah mengejar pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan 5 sampai 7 persen.***
