Sebenarnya tidak ada aturan tersendiri yang menjelaskan bagaimana cara mencintai nabi Muhammada SAW secara khusus, tetapi kecintaan terhadap Rasulullah dapat dibuktikan dengan beberapa hal, di antaranya dengan memperbanyak membaca shalawat.
Sebagaimana diperintahkan dalam Al-Qur’an surah al-Ahzab ayat 56
إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56).
Baca Juga: Lowongan Kerja Oktober 2020, Salah Satunya Ada Kominfo Buka untuk Tiga Posisi
Selain itu Amin Syukur dalam bukunya Terapi Hati (2012: 123) juga menjelsakan bagaimana para sahabat Rasulullah telah membuktikan kecintaanya terhadap Rasulullah secara nyata.
Pertama, Ali Bin Abi Thalib yang menggantikan rasulullah saat pengepungan oleh kaum Quraisy pada saat Rasulullah hendak hijrah.
Yang kedua, berkaitan dengan peristiwa Isra Mi’raj, ketika itu tidak ada satupun orang yang percaya kepada rasulullah telah diisra mi’rajkan, tetapi Abu Bakar Ash-Shidiq lah yang merupakan orang yang pertama kali meyakini akan kebenaran hal tersebuttersebut.
Baca Juga: Kasus Habib Bahar Jadi Tersangka Penganiayaan Sopir Grab Terjadi di 2008, Polisi: Lagi Koordinasi
Lalu ketiga adalah Umar Bin Khattab ia merupakan salah seorang yang tidak rela Rasulullah dikabarkan telah meninggal, sehingga siapapun yang berani mengatakan berita tersebut akan dipenggal kepalanya oleh beliau.