Warsito menjelaskan, "Skenario tentu menggunakan pinjaman yang sangat lunak, artinya seperti konsep kredit mikro, jadi yang (bunga) 3 persen (per tahun), seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) misalkan."
Selain itu, terdapat juga skenario pinjaman tanpa bunga yang sedang dibahas dengan berbagai pihak, termasuk filantropi dan perusahaan melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
Warsito menyatakan, "Nah ini yang juga sedang menjadi concern kami bersama membahas bagaimana membuat yang tanpa bunga ketika nanti di tahun setelah yang bersangkutan lulus dan bekerja."
Income Contingent Loan Disebut Skema Paling Cocok untuk Pinjaman Biaya Kuliah
Sementara itu, Ph.D Development Research University of Bonn, Elza Emira, menyambut positif wacana student loan atau pinjaman pendidikan di Indonesia. Elza menilai skema yang paling cocok diterapkan di Indonesia adalah income contingent loan.
Elza menjelaskan, "Ini merupakan skema pinjaman tanpa bunga untuk pendidikan tinggi yang dapat dibayar setelah mahasiswa lulus dan berpenghasilan cukup."
Menurut Elza, dalam skema income contingent loan, mahasiswa penerima utang akan membayar dengan waktu dan besarannya disesuaikan dengan penghasilan nanti setelah lulus dan bekerja.
Elza juga menambahkan sistem income contingent loan akan sejalan dengan program pemerintah yang berkomitmen untuk meningkatkan Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Tinggi (APK-PT) lewat beasiswa.