Namun untuk program SMK Fast Track 4,5 tahun setara dengan diploma dua (D2). Program tersebut melibatkan dunia industri dan juga pendidikan tinggi.
Artikel ini telah tayang di Mantarasukabumi.pikiran-rakyat.com dengan judul 'Masa Belajar SMK Bertambah, Kemendikbud: Tak Semua SMK Masa Pembelajaran 4 Tahun Tergantung Program'.
Dalam rancangannya, program SMK Fast Track terdiri dari sembilan semester. Semester satu hingga lima pembelajaran di sekolah. Kemudian semester enam, siswa mengikuti praktik kerja industri.
Selanjutnya semester tujuh belajar di kampus, dan semester delapan dan sembilan magang di industri baik di dalam maupun di luar negeri.
Baca Juga: Usai 20 Militernya Gugur, India Gelontorkan Hampir Rp 1 T untuk Kebutuhan Alutsista Hadapi Tiongkok
"SMK fast track lamanya empat tahun atau 4,5 tahun bertujuan agar kemampuan nonteknis atau soft skill siswa semakin kuat. Lho kok bisa? Soalnya pada program ini, tiga semester itu magang atau praktik kerja industri," ungkapnya.
"Dengan magang siswa dapat belajar sambil bekerja ataupun sebaliknya bekerja sambil belajar. Pada saat magang itu, siswa akan berinteraksi, berdiskusi, akan dimarahin, mendapatkan target, dan pengalaman menarik lainnya," tutur Wikan.
Baca Juga: Beri Doa dan Harapan di Hari Ulang Tahun Jokowi, Novel Baswedan: Semoga Peduli Masalah Kemanusiaan
Wikan menyebut dalam program SMK fast track tersebut, begitu lulus siswa akan menerima ijazah SMK, ijazah D2, sertifikat kompetensi, serta sertifikat lulus magang.
Dengan kerja sama yang baik dengan industri, maka diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang baik yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri.