"Program SMK fast track ini tidak otomatis wajib di seluruh SMK," jelas Mantan Dekan Sekolah Vokasi UGM itu.
Baca Juga: Pulang dari Mal Hingga Ketiduran dan Terkunci Selama 20 Menit di KRL, Abdul Bagikan Kisahnya
Wikan menargetkan, penerapan SMK Fast Track tersebut dapat berjalan pada tahun depan. Untuk tahap awal, proyek percontohan SMK Fast Track itu dilakukan untuk 10 SMK.
Untuk program tersebut, SMK harus menjalin kerja sama dengan industri dan perguruan tinggi vokasi.
Hal itu penting agar kompetensi lulusan baik dan juga diserap oleh dunia industri. Kolaborasi yang dilakukan mulai dari penyusunan kurikulum, magang, sarana prasarana, hingga tenaga pengajar.
Baca Juga: 3 Srikandi Ini Diyakini Masuk Bursa di Pilpres 2024, Salah Satunya dari Pangandaran Susi Pudjiastuti
Dalam kesempatan itu, Wikan juga meyakini bahwa SMK jika dirancang dengan serius maka akan menghasilkan lulusan yang kompeten.
Misalnya saja teknisi las atau welder, ketika siswa mengikuti program SMK fast track selama empat atau 4,5 tahun maka, diharapkan dapat menjadi teknisi las yang memiliki sertifikasi yang diakui industri.
Mampu melakukan pengelasan yang spesial seperti pengelasan di bawah laut.
Baca Juga: Lagi-lagi Pamer Kemesraan Bersama Sang Istri, Ganjar Pranowo: Jaga Jarak Kecuali dengan yang Halal