Bersaing di Era Digital, UI: TNI Angkatan Darat Jangan Membekali Diri hanya dengan Senjata Darat

19 November 2020, 18:03 WIB
Bertempat di Makara Art Center, UI, Depok, gelombang pertama pelatihan kehumasan dan jurnalistik bagi unsur pelaksana TNI AD berjumlah 87 orang dari  berbagai satuan penerangan TNI AD telah selesai.*/Dok. Humas Vokasi UI /

PR BOGOR - Peneliti sekaligus pengajar program Vokasi Humas Universitas Indonesia (UI), Devie Rahmawati menyoroti pentingnya pemahaman digital di tubuh TNI Angakatan Darat.

Pemahaman digital ini mengingat kata kunci tentang TNI AD di mesin pencarian Google sangat tinggi.

Disebutkan Devie Rachmawati, kata kunci TNI Angkatan Darat, hanya dalam waktu 0,6 detik saja mesin pencari menampilkan lebih dari 4,1 juta data terkait kata kunci tersebut.

Baca Juga: Babak Baru Kasus 'IDI Kacung WHO', Jerinx SID Divonis Penjara 1 Tahun 2 Bulan

Baca Juga: Dena Rachman Blak-blakan Cerita Kondisi Saat Putuskan Jadi Transgender: Nyokap Nangis, Bokap Syok

Baca Juga: Tokoh Agama Diminta Menunda Kegiatannya, Doni Monardo Instruksikan Gubernur agar Melarang Kerumunan

Lebih lanjut, jika dibedah lebih lanjut dalam tren pencarian maka akan didapat 10 sajian utama di laman mesin pencari, empat di antaranya adalah rekrutmen TNI AD dan Video trending yang banyak dicari adalah latihan tempur.

"Melalui riset lanjutan, pencarian ini berhubungan dengan kebanggaan publik terhadap sosok yang mampu memberikan rasa aman," kata Devie Rahmawati dalam keterangan tertulis sebagaimana diterima Pikiranrakyat-bogor.com, Kamis, 19 November 2020.

Oleh karenanya, Universitas Indonesia kata dia memberikan pengukuhan pemahana tentang studi digital.

Studi digital tersebut, mengkonfirmasi bahwa publik memang mengharapkan untuk dekat dengan TNI.

Baca Juga: BTS Rilis MV Life Goes On, Yuk Simak 5 Fakta Ini yang Mungkin Tak Disadari ARMY

Baca Juga: Sinopsis Film Hacksaw Ridge, Tayang Malam Ini di Bioskop Trans TV

Baca Juga: Soal Kasus Kerumunan Massa di Bogor, Besok! Ridwan Kamil Dipastikan Penuhi Panggilan Bareskrim Polri

"Mengingat Program Manunggal hingga TMMD misalnya, saat ini terus menjadi jejak sejarah kedekatan TNI AD, yang tertanam dengan baik di hati publik. Namun, hari ini dan masa datang, peperangan baru siap menantang," ungkapnya.

Dikatakan Devie, di masa-masa yang akan datang, peperangan untuk merebut kepercayaan di benak setiap anak bangsa, TNI AD tidak lagi membekali diri hanya dengan senjata darat, namun harus mampu memenangkan “tarung” di arena digital.

Diketahui, saat ini UI dan TNI Angkatan Darat tengah melakukan gelombang pertama pelatihan kehumasan dan jurnalistik.

Baca Juga: Tito Karnavian Keluarkan Instruksi: Kepala Daerah Bisa Diberhentikan Bila Terbukti Langgar Prokes

Baca Juga: Jelang Sidang Putusan Jerinx, Anji Beri Dukungan 'Semoga Hukum Berlaku dengan Adil'

Baca Juga: Kritik Soal Pelanggaran Prokes, Sujiwo Tejo: Jangan Cuma Petamburan, Kenapa Sih Pake Libur Segala?

Wakil Direktur Program Vokasi UI Anthony Sihombing menyampaikan, unsur pelaksana TNI AD berjumlah 87 orang dari berbagai satuan penerangan TNI AD telah selesai.

“Pelatihan ini menghadirkan 25 trainer. Setiap materi yang diberikan terdapat materi uji, yang kemudian akan diakumulasi sebagai penilaian akhir yang akan ditercantum dalam sertifikat pelatihan,” ujar Anthony Sihombing.

Kadispenad, Brigjen TNI Nefra Firdaus menyampaikan, seusai pelatihan tersebut, diharapkan TNI AD bisa lebih memahami dinamika di masyarakat.

Baca Juga: Keren! Pertama dalam Sejarah, Jungkook BTS Jadi Pria Terseksi di Dunia

Baca Juga: Hati-hati! Terlalu Lama Duduk Ternyata Bisa Memicu Dampak Buruk Bagi Kesehatan
 
“Usainya pelatihan ini, personil TNI AD semakin meningkatkan kemampuan memahami keinginan dan dinamika masyarakat. Selama 3 minggu pelatihan ini bisa mengimpelementsikan baik dalam tugasnya sehari-hari sebagai personel penerangan dan secara pribadi selalu berupaya meningkatkan kompetensi dirinya di bidang jurnalistik,“ ujar Brigjen Nefra.

Editor: Amir Faisol

Sumber: Humas UI

Tags

Terkini

Terpopuler