Status Gunung Merapi Siaga, Stupa di Candi Borobudur Ditutupi dengan Terpal Antisipasi Abu Vulkanik

- 13 November 2020, 06:11 WIB
Petugas Balai Konservasi Borobudur menutup stupa candi dengan terpal paulin untuk antisipasi erupsi Gunung Merapi.*
Petugas Balai Konservasi Borobudur menutup stupa candi dengan terpal paulin untuk antisipasi erupsi Gunung Merapi.* /Antara/Anis Efizudin./

PR BOGOR - Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida mengatakan aktivitas seismik dan deformasi di tubuh Gunung Merapi kian meningkat.

Hal itu terdata sejak ditetapkannya status menjadi Siaga pada 5 November 2020 lalu.

Adapun deformasi atau penggembungan tubuh gunung terjadi sekitar 12 centimeter per hari.

Baca Juga: Vatikan Bersiap Rekonsiliasi dengan Amerika Serikat? Paus Francis Telepon Joe Biden Ucapkan Selamat

Baca Juga: Jadi Cover Majalah WSJ Edisi November, BTS Ceritakan Penulisan Lagu Mereka, V Ungkap Lagu Stigma

Baca Juga: Tayangan Acara Trans TV Jumat 13 November 2020: Hunger Games Mockingjay Part I Tayang Malam Ini

Penggembungan ini mulai terdeteksi sejak 20 Oktober 2020 yang terpantau di sektor barat laut.

"Aktivitas seismik yang terpantau saat ini sudah melampaui aktivitas menjelang munculnya kubah lava pada erupsi 2006, tapi masih lebih rendah dibanding aktivitas seismik saat erupsi 210," ungkap Hanik Humaida.

Hanik mengatakan, kondisi Gunung Merapi saat ini tidak ada gempa vulkanik dalam, namun terjadi 33 kali gempa vulkanik dangkal dengan 45 kali guguran.

Pasalnya, indikator yang ditunjukkan saat ini sudah melampaui kondisi siaga pada 2006, yaitu sekenario terjadi ekstrusi magma dengan cepat dan skenario erupsi eksplosif atau ledakan.

Baca Juga: Paul Pogba Terpinggirkan di Man United, Phil Neville Pertanyakan Keputusan Ole Gunnar Solskjaer

Baca Juga: Diduga hanya karena NonMuslim, Siswa di Depok Gagal Jadi Ketua OSIS, Pemilihan Sempat Diulang

Baca Juga: Soal Kembali Berlaganya Marc Marquez di MotoGP 2020 Belum Jelas, Tim Repsol Honda Berikan Konfirmasi

Hanik menyampaikan dengan aktivitas seismik yang ditunjukkan Gunung Merapi ini sudah melampaui kondisi yang terukur saat erupsi 2006, maka jenis erupsi yang terjadi diprediksi bersifat eksplosif.

Menindaklanjuti status Gunung Merapi yang meningkat ke Siaga Level III, pemerintah menutup empat lokasi wisata yang berada di lereng Gunung Merapi.

Pemerintah menutup setidaknya lokasi wisata di sekitar Kabupaten Sleman dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Diketahui, penetapan status Gunung Merapi ini mulai berlaku sejak Kamis 5 November 2020 pukul 12.00 WIB.

Baca Juga: Vigil van Dijk Mendapatakn Cedera Serius, Georginio Wijnaldum: Dia Akan Kembali dengan Restu Tuhan

Baca Juga: Lionel Messi Dikabarkan Siap Pindah ke PSG, Ayah La Pulga Angkat Bicara

Baca Juga: Rizieq Shihab Ingatkan Negara Jangan Ada Kriminalisasi Ulama, Moeldoko Bilang kalau Salah Ditangkap

Kondisi erupsi Gunung Merapi ini juga menjadi perhatian khusus bagi pengelola Candi Borobudur. Pengelola menutup stupa dengan terpal untuk mengantisipasi abu vulkanik.

Ditutupnya Stupa dengan menggunakan terpal ini diinformasikan @merapi_uncover.

 

"Pekerja bergegas untuk menutupi patung di Candi Borobudur di Indonesia untuk mencegah kerusakan akibat abu vulkanik saat Gunung Merapi menunjukkan tanda-tanda aktivitas," tulis akun @merapi_uncover, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com, Jumat, 13 November 2020.

Melansir Antara News, penutupan stupa Candi Borobudur oleh Balai Konservasi Borobudur tersebut sebagai langkah antisipasi melindungi batu candi dari abu vulkanik jika Gunung Merapi erupsi.***

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah