PR BOGOR - Status Gunung Merapi baru-baru ini dinaikan menjadi siaga dari waspada pada Jumat, 6 November 2020 malam.
Akibat dinaikannya status dari Gunung Merapi ini, beberapa warga memilih untuk mengungsikan diri.
Selain itu, keputusan mengungsi warga juga merupakan kesepakatan dari beberapa aparat desa untuk meminimalisir dari dampak jika Gunung Merapi meletus.
Baca Juga: Bayar Pajak Tak Perlu ke Samsat Induk, Telah Hadir Samades Buat Warga Sindang Barang Bogor
Baca Juga: Ajari Artis Goyang TikTiok, Gisella Anastasia dan Gempita Berlibur ke Nihi Sumba
Baca Juga: Tubruk Bangkai Kapal, KM Mina Rejeki Tenggelam dan Hilangkan 1 ABK
Hal ini juga turut dijelaskan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edy Susanto.
Menurut Edy memilih mengungsinya warga bisa dipahami karena naiknya status merapi pada siang hari dan sore hari secara psikologis belum siap.
"Hal ini bisa dipahami, karena status Merapi menjadi siaga ditetapkan kemarin jam 12.00, kalau sore hari mereka mengungsi belum cukup siap secara psikologi, dan baru hari ini bisa dilakukan evakuasi," kata Edy.