Baca Juga: Google Doodle Ikut Peringati Hari Ayah Nasional 2020, 'Selamat Hari Ayah Ayo Buat Prakarya'
Namun Hanik menerangkan, jika terjadi erupsi eksplosif maka tidak akan sebesar erupsi 2010, karena tidak terjadi tekanan berlebihan di dapur magma, migrasi magma pun berjalan pelan, peningkatan kegempaan dan erupsi menyerupai erupsi pada 2006 yang bersifat efusif dan banyak terjadi hembusan pelepasan gas.
Berdasarkan pusat terjadinya gempa, maka saat itu magma berada dengan jarak sekitar 1,5 kilometer dari puncak.
Pergerakan magma tersebut juga menjadi faktor penyebab terjadinya guguran material sisa letusan yang berada di puncak Gunung Merapi.
Baca Juga: 5 Lirik Lagu Bertema tentang Ayah, Cocok Dinyanyikan Spesial untuk Merayakan Hari Ayah Nasional
Baca Juga: Jelang Laga Persahabatan Inggris vs Irlandia Joe Gomez Menderita Cidera, Liverpool Juga Makin Krisis
Diketahui, hingga saat ini guguran lebih banyak terjadi di sisi barat dan barat laut.
"Namun bukan berarti letusan akan mengarah ke arah barat dan barat laut. Pada 2006 saja terjadi perubahan morfologi di sisi barat tetapi awan panas meluncur ke selatan," kata Hanik.
Pada kenyataannya prediksi ini masih bisa berubah, maka dari itu sedini mungkin masyarakat di sekitar lereng gunung segera diungsikan.*** (Gilang Pranajasakti/Pikiranrakyat-cirebon.com)