Sebagai informasi, pertempuran 10 November merupakan hari penundaan dari jadwal semula yang direncanakan Bung Tomo.
Bung Tomo sebetulnya berniat melakukan penggempuran pertahanan sekutu dan NICA pada 9 November 2020.
Bahwa pidato ber-api2 & mensejarah Bung Tomo di mulai dengan : “Bismillahirrahmanirrahim”. Dan ditutup dengan :”Allahu Akbar!Allahu Akbar!Allahu Akbar! Merdeka! Membuktikan bhw Bung Tomo tidak hanya minta nasihat tapi jg menaati fatwa KH Hasyim Asyari, pencetus Resolusi Jihad. https://t.co/ikjRC3xXQC— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) November 9, 2020
Akan tetapi, Kiai Hasyim Asy’ari meminta agar penyerangan tersebut ditunda. Alasannya karena Kiai Abbas Abdul Jamil dari Cirebon, Jawa Barat belum sampai ke Surabaya.
Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya tidak terlepas dari Resolusi Jihad, perintah perang yang dikeluarkan oleh Kiai Hasyim Asy’ari.
Resolusi jihad disampaikan di depan Presiden Soekarno di Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, beberapa hari sebelum perang.***