Najwa Shihab Dilaporkan ke Polisi Usai Bermonolog, Dituduh Lakukan Cyber Bulyying ke Menkes Terawan

- 6 Oktober 2020, 16:19 WIB
Buntut wawancara kursi kosong Menkes, Najwa Shihab dilaporkan ke polisi.*
Buntut wawancara kursi kosong Menkes, Najwa Shihab dilaporkan ke polisi.* /Najwa Shihab

PR BOGOR - Aksi Najwa Shihab, mewawancarai kursi kosong yang digambarkan sebagai Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto, berbuntut panjang.

Atas aksinya tersebut, Relawan Jokowi Bersatu melaporkan Najwa Shihab ke Polda Metro Jaya, Selasa, 6 Oktober 2020.

Adapun tuduhan yang ditujukan kepada Najwa Shihab, yakni cyber bullying lantaran narasumber tidak hadir lalu dijadikan wawancara parodi.

Dia menilai, aksi Najwa Shihab tersebut sebuah parodi, yang mana parodi terhadap pejabat negara tidak boleh dilakukan, dalam kasus ini Menteri Kesehatan Terawan Agus Prastaarto.

Baca Juga: Mahfud MD Dapat Sindiran di Twitter, 'Berani Tanggung Jawab UU Cipta Kerja di Akhirat?'

"Dalam KUHP Perdata dan Pidana ketika bicara dengan jurnalistik memang kami memakai UU pers, tetapi juga dilaporkan secara perdata dan pidana melalui pengadilan atau kepolisian. Ketika sama-sama mentok kita ke dewan pers, untuk meminta arahan," kata Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi Soembarto, saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, sebagaimana dilansir dari Wartaekonomi.co.id, Selasa, 6 Oktober 2020.

Sebagai bukti, Silvia Devi Soembarto membawa sebuah penggalan video yang diambilnya dari Youtube. Namun, terangnya, tidak menutup kemungkinan akan ada bukti lain setelah dirinya melaporkan kasus tersebut ke bagian siber Polda Metro Jaya.

Lanjutnya, Ketua Relawan Jokowi Bersatu itu mengaku telah membangun komunikasi dengan dewan pers dan akan segera mendiskusikan masalah ini.

Baca Juga: Najwa Shihab Dilaporkan ke Polisi Usai Wawancarai Kursi Kosong, Fadli Zon: Demokrasi Macam Apa?

"Dewan pers membuka peluang kami untuk datang dan berdiskusi. Karena kami bukan mau menyerang seseorang, tapi kami hanya ingin perlakuan yang dilakukan Najwa Shihab, di depan jutaan rakyat Indonesia tidak berulang dilakukan oleh wartawan lain atau tidak ditiru itu saja," ujar Silvia Devi Soembarto.

"Kejadian wawancara kursi kosong Najwa Shihab melukai hati kami sebagai pembela presiden karena Menteri Terawan adalah representasi dari presiden Republik Indonesia Joko Widodo," ujarnya.

Aksi monolog Najwa Shihab, jika dibiarkan akan terus berulang dan mungkin berpotensi ditiru oleh pewarta lainnya.

Baca Juga: Soal Aksi Mogok Kerja Nasional Tolak RUU Cipta Kerja, Dosen UI: Perlu Dipahami, Jelas Bukan Solusi

Silvia Devi Soembarto menyebut, wawancara kursi kosong kepada narasumber dapat memberikan preseden buruk terhadap wartawan itu sendiri. Atas itulah Relawan Jokowi Bersatu memutuskan melaporkan Najwa Shihab ke polisi.

"Kami diterima oleh SPKT dan kami akan menuju ke siber karena kami berurusan dengan UU ITE dan juga pejabat menteri yang notabene adalah pejabat negara. Terlapornya juga kami akan memberikan somasi kepada ke Trans7 dan kami akan melakukan melaporkan kepada dewan pers setelah ini," ujar Silvia Devi Soembarto.

Sebelumnya, Dalam acara Mata Najwa bertajuk "Mata Najwa Menanti Terawan", Najwa Shihab bermonolog untuk Terawan Agus Putranto. dalam monolognya Najwa Shihab melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk Menkes RI tersebut.

Baca Juga: Drama Puan Maharani Matikan Mik Penolak Omnibus Law Viral, Benny K. Harman 'Demokrat Walk Out!'

"Mengapa Menghilang pak?, anda minim sekali muncul di depan publik memberi penjelasan selama pandemi, rasanya Menteri Kesehatan yang paling low profile di seluruh dunia selama wabah ini hanya Menteri Kesehatan Republik Indonesia," Ucap Najwa Shihab.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah