Ace: Bansos Bukan Hanya Sembako Saja
Ace kemudian menyebut bansos yang dibagikan tidak hanya berupa sembako seperti yang disebutkan oleh kubu Anies-Muhaimin (AMIN) dan Ganjar-Mahfud.
"Bansos ini sebenarnya bagian dari perlindungan sosial. Ada namanya jaminan sosial yang berupa jaminan kesehatan dan jaminan kehilangan pekerjaan, ada juga namanya subsidi listrik, BBM, dan pendidikan," jelas Ace.
Bansos ini dibagikan dalam dua cara menurut Ace. Pertama, bansos reguler yaitu berupa Kartu Sembako, PKH, dan KIP Kuliah. Kedua, dibagikan secara insidental atau terjadi momen-momen tertentu seperti BLT El Nino.
Selain itu, sorotan ke bansos terjadi karena angka yang naik cukup drastis. Pada tahun 2023, bansos dibagikan sebesar Rp443,4 triliun dan naik di tahun 2024 sebesar Rp496,8 triliun. Ini yang diasumsikan sebagai politik gentong babi oleh Bivitri.
Ace kembali menjawab bahwa sebenarnya anggaran seperti PKH sedikit naik, dari Rp28,1 triliun pada 2023 menjadi Rp28,7 triliun pada 2024 untuk 10 juta kelompok penerima manfaat, dan dinilainya tidak begitu besar memengaruhi jumlah anggaran untuk bansos seluruhnya.
Namun, untuk perlindungan sosial lainnya malah naik drastis, dari Rp29 triliun pada 2023, kini mencapai Rp58,1 triliun (2024). Ada juga Dana Cadangan Penanggulangan Bencana yang dianggarkan sebesar Rp5 triliun pada pos anggaran tahun 2024.
Menurutnya, hal ini terjadi karena dampak dari perubahan iklim, misalnya kondisi hujan yang tak menentu sehingga banyak terjadi gagal panen di beberapa wilayah.
Ia juga meluruskan bahwa pembagian bansos PKH ini jauh dilakukan sebelum Pemilu 2024. "Memang orang-orang yang mendapat PKH ini dikumpulkan oleh Presiden berdasarkan DTKS, jauh sebelum Pemilu sudah dibagikan bansos, jadi tidak hanya pas momen elektoral saja," pungkas Ace.***