Network
PR BOGOR - Istana melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pelaksanaan Pilkada 2020 di tengah pandemi Covid-19 tetap akan berlangsung sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
"Kalau di tentara itu ada proses pengambilan keputusan hanya dua, kalau sudah diputuskan, laksanakan, amankan. Gak boleh lebih dari itu, itu yang saya dapatkan dari para senior saya dulu," ujar Luhu Binsar Pandjaitan dalam wawancara khusus bersama Najwa Shihab, Kamis 24 September 2020.
Meski publik mendesak agar Pilkada 2020 ditunda, meski banyak perbedaan pendapat dengan masyarakat, Luhut Binsar Pandjaitan hanya mengikuti instruksi Presiden Jokwoi.
Saat itu memang keputusan dikeluarkan saat tren kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus terjadi. Makanya tidak sedikit pihak merasa khawatir adanya klaster baru yang diciptakan saat Pilkada 2020 tetap dilangsungkan.
Baca Juga: Romansa Hubungan 2 Sahabat di BTS Tak Seindah Dulu, Jungkook Kehilangan Sosok V si Pendengar Baik
Namun Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim, pemerintah sudah mengambil langkah-langkah yang dipastikan agar tidak terjadi klaster baru Covid-19 dalam Pilkada 2020.
"Jadi apa yang mau kita lakukan, dan Presiden setuju. Kita usulkan pada KPU (Komisi Pemilihan Umum) maupun Bawaslu nanti dan juga sudah kepada Kapolri supaya dibatasi nanti kampanye," ujarnya.
Dalam wawancaranya bersama Najwa Shihab, Luhut Binsar Pandjaitan menuding jurnalis senior itu memprovokasi publik dengan menayangkan potongan video bagaimana situasi pemilu di Indonesia berjalan.
Baca Juga: [Update Emas di Pegadaian] - Harga Emas Antam Belum Bisa Pulih, 3 Hari Ini Terus Anjlok, UBS Parah!
Pada salah satu segmen, Luhut Binsar Pandjaitan tengah mengimbau kepada pihak yang terlibat dalam Pilkada 2020 ini agar tetap tenang.
Video yang ditayangkan tim mata Najwa menampilkan linimassa yang hadir dalam konser kampanye pasangan calon tertentu.
Dalam tayangan video itu, tampak linimassa yang berdesak-desakan, menonton konser sehingga melanggar protokol kesehatan Covid-19 yang selama ini digaungkan.
Baca Juga: Mantan Jubir dan Kabiro Humas KPK Febri Diansyah Mengundurkan Diri, Begini Isi Surat Permohonannya
Luhut Binsar Pandjaitan menilai, video tersebut merupakan tindakan provokasi yang seharusnya tak dilakukan.
"Jadi seperti ini misalnya, maaf ini jangan marah Najwa, kayak gini kamu ngapain memprovokasi gambar-gambar kayak ginian kan gak perlu," ujarnya.
Najwa Shihab kemudian menyanggah dengan tegas, video yang ditampilkan merupakan kenyataan di lapangan. Bahwa protokol kesehatan menjelang Pilkada 2020 mudah dilanggar itu benar terjadi di lapangan.
Baca Juga: PSBB Jakarta Lanjut hingga Oktober, Anies Baswedan Klaim Kasus Positif Melandai, tapi Bodebek Naik
"Maaf Pak Luhut saya tidak memprovokasi, saya hanya menunjukkan apa yang terjadi di lapangan. Inilah fakta yang terjadi di lapangan dan saya yakin juga Pak Luhut sudah tahu lapangan seperti ini," ujar Najwa.
Namun, Luhut mengatakan, sebaiknya Najwa Shihab beserta tim tak mengangkat topik-topik yang provokatif.
"Iya tahu, tapi gak perlu lagi 'dianukan' begini, kita cari lah sekarang topik-topik yang tidak membuat seperti ini. Itu imbauan saya karena ini yang membuat kita sendiri itu tanpa disadari kita turut membuat katut (terbawa) karena ini tangggung jawab kita kepada kemanusiaan," tambahnya.
Baca Juga: Ribuan Kondom Bekas Daur Ulang Disita Polisi, Oknum Memasoknya ke Pelanggan di Hotal dan Pasar
Dalam momen tersebut Najwa sempat menyinggung, pemerintah juga harus bertanggung jawab terhadap kesehatan publik.
"Tapi dengan tadi sudah memberikan rambu-rambu yang jelas aturan main yang jelas mestinya bisa (diterapkan protokol kesehatan, red)," ujar Luhut.***
