Network
PEMBRITA BOGOR — Hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) beberapa waktu terakhir menjadi sorotan publik.
Politikus PDIP, Adian Napitupulu, mengungkapkan bahwa ada ketegangan dalam hubungan tersebut yang berawal dari penolakan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, terhadap wacana perpanjangan masa jabatan presiden atau istilah umumnya dikenal sebagai "presiden tiga periode."
Hal ini ditanggapi langsung oleh Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini. Ia menjelaskan bahwa tanpa bukti konkret, pernyataan tersebut bisa saja dianggap sebagai fitnah. "Kalau dari kami, senyumin saja. Sama-sama menahan diri, tidak usah memperkeruh situasi," ujar anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini.
Baca Juga: Pindah Haluan, PSI Ambil Sikap Dukung Prabowo Gibran di Pilpres 2024
Ia juga menegaskan bahwa perbedaan pandangan adalah hal yang biasa dalam politik. Dia menduga bahwa Adian Napitupulu pun pernah berbeda pendapat dengan pimpinan PDIP.
Meski ada perbedaan pendapat di antara mereka, Faldo yakin bahwa hubungan antara Jokowi dan Megawati Soekarnoputri tetap baik-baik saja. Dia mengatakan bahwa keduanya memiliki jiwa negarawan dan kesabaran revolusioner.
Faldo meyakinkan bahwa saat ini, Presiden Jokowi masih sangat menghormati Megawati, dan oleh karena itu, tidak perlu terus-menerus memperdebatkan masalah tersebut.
Baca Juga: Kubu Golkar Respon Soal Cawapres Gibran Masih Jadi Kader PDIP: Biarkan Dia Sendiri yang Memutuskan
Sebelumnya, Adian Napitupulu mengungkapkan akar permasalahan dalam hubungan Jokowi dan Megawati. Ia menjelaskan bahwa keretakan tersebut berawal dari penolakan Megawati terhadap wacana presiden tiga periode.
