Entah sampai kapan wabah ini mencengkeram kehidupan masyarakat Indonesia. Beragam perkiraan dan analisis yang disertai grafik, angka, rumus dan kurva bahwa wabah ini akan berakhir, Mei, Juni atau Juli ternyata meleset.
Haruskah memertahankan makna meriah?
Di tengah kekhawatiran penyebaran si pageblug ini, serta keterbatasan gerak dan mobilisasi sumber daya, peringatan HUT RI tahun layak diselenggarakan? Keterbatasan peringatan kali ini tetap khidmat dan meriah?
Baca Juga: Viral Video Polisi Berbadan Kekar Tak Berkutik Lihat Jarum Suntik, Memberontak di Depan Dokter
Beragam persiapan sedang dilakukan jajaran pemerintah untuk menyambut peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI. Tidak sekedar upacara tetapi juga kegiatan lain yang mengiringi untuk menyemarakkan atau memeriahkannya.
Denyut persiapan dilakukan pula masyarakat. Mulai dari perencanaan kegiatan upacara pada puncak peringatan hingga rancangan untuk menyemarakkan atau memeriahkan.
Penjual Bendera Merah Putih juga mulai muncul, baik yang "mangkal" maupun berkeliling menggunakan gerobak dorong. Selain menjual aneka ukuran bendera, ada juga yang melengkapi dagangannya dengan menjual tiang terbuat dari bambu.
Baca Juga: Djoko Tjandra Diborgol di Malaysia, Dijebloskan di Rutan Salemba, Bareskrim Kini Dalami 3 Kasusnya
Sebagian warga juga memasang Bendera Merah Putih di depan rumahnya. Sebagian pengendara mobil dan motor juga memasang aksesoris bernuansa merah putih di kendaraannya.