Network
PR BOGOR - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengungkapkan hubungannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Publik memang sudah menilai keduanya memiliki hubungan emosional yang sangat dekat, bahkan samapi-sampai menuding, Edhy Prabowo dicap sebagai Menteri Titipan.
Akibat kedekatannya dengan sang ketua umum, Edhy Prabowo lantas sering kali mendapatkan amanah dan arahan langsung selama dirinya menjadi wakil atau pimpinan rakyat.
Diberitakan di Seputartangsel.pikiran-rakyat.com, Selasa 14 Juli 2020, Edhy Prabowo menyebut, salah satu arahan yang sering kali disamapaikan Prabowo Suboanto kepadanya adalah bagaimana mebuat rakyat bahagia.
Baca Juga: Peringatan Bagi Warga Bogor! Siap-siap Per 27 Juli Tak Kenakan Masker Kena Denda Rp150.000
Seorang pemimpin harus memiliki kapasitas untuk 'menghibur rakyatnya', tentunya dengan kebijakan-kebijakan yang diambil, sebuah keharusan bagi para pemimpin.
Bahkan berdasarkan arahan tersebut, salah satu parameter keberhasilan pemimpin adalah ketikan sudah berhasil membuat rakyat tertawa karena bahagia.
"Jadi kan pak Prabowo ngajarin saya gini, kalau mau jadi wakil rakyat, mau jadi pemimpin rakyat, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah hibur mereka," kata Edhy Prabowo di saluran Youtube Deddy Corbuzier pada Selasa 14 Juli 2020.
Baca Juga: Hari Ini Terjadi Fenomena 'Istiwa A'dham', Apa Itu? Bagi Umat Muslim Saatnya Cek Arah Kiblat
"Bikin mereka tertawa, jadi saya dapat arahan dari beliau satu lagi, pemimpin itu bisa dikatakan berhasil kalau rakyat kecil itu tertawa, senang," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di Seputartangsel.pikiran-rakyat.com dengan judul 'Misi Menhan Prabowo untuk Edhy Prabowo: Bikin Rakyat Kecil Tertawa'.
Edhy Prabowo menyebut, pesan yang disampaikan Ketua Umum Partai Gerindra itu juga merupakan amanah yang dia peroleh dari salah satu Gubernur di Provinsi Jawa Timur dan diteruskan kepadanya.
Menteri yang kerap kali disandingkan dengan Susi Pudjiastuti ini pun tidak segan untuk menjalani amanah itu, khususnya bagaimana membahagiakan para nelayan.
Baca Juga: Tim Pemburu Koruptor Dinilai Tak Ada Untung di Masa Covid-19, Mahfud MD Bergegas Pelajari Kekurangan
"Katanya beliau dapat itu dari mantan Gubernur Jawa Timur. Dan saya akan lanjutkan itu, itu kan bagus. Contoh yang harus kita dorong, kita tiru," ungkap Edhy.
Edhy Prabowo mengklaim, saat ini terus bekerja keras untuk meraih hasil positif di sektor kelautan dan perikanan.
Hasilnya terlihat dengan performa di sektor perikanan yang meningkat, khususnya ekspor.
Baca Juga: Misteri Belum Terungkap Sejak 4 Hari Jasad Editor Metro TV Ditemukan, Polisi Kini Turunkan Tim Buser
"Sektor perikanan meningkat, pertumbuhan di sektor ini ekspornya terus meningkat, ini yang akan terus saya kawal," tegasnya.
"Yang pasti setiap keputusan dan kebijakan yang saya ambil akan membahagiakan dan mensejahterakan orang banyak, enggak merugikan," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya di Pikiranrakyat-bogor.com, Susi Pudjiastuti sejak lama mengecam Edhy Prabowo yang kini menjabat kursi Menteri Kelautan dan Perikanan lantaran melanjutkan ekspor benih lobster.
Baca Juga: Santri Tasikmalaya Maunya Denny Siregar Dipenjara Kalau Terbukti Salah, Mau Juga Memaafkan Asal...
Edhy Prabowo terakhir mengizinkan 26 perusahaan untuk mengekspor benih lobster, salah satu komoditi hasil laut Indonesia.
Misinya terus akan dijalankan bahkan memungkikan untuk menambah sejumlah perusahaan yang boleh menjul benih lobster ke luar negeri. Edhy Prabowo mengonfirmasi, izin benih lobster sudah diberikan kepada 26 perusahaan.
"Izin (ekspor lobster, red.) yang sudah kami keluarkan ada 26 bahkan akan tambah sampai 31 izin," kata Edhy Prabowo.
Baca Juga: Berlibur di Bali Bule Rusia Terpaksa Jadi Pengemis Lantaran Kehabisan Uang, Tidur Pun di Atas Rumput
Edhy Prabowo mengatakan, pemberian izin ini sebagai upaya kementeriannya untuk meningkatkan pendapatan nelayan di daerah.
Melalui kebijakan itu, Edhy Prabowo mengaku hanya ingin melayani warga negara Indonesia.
"Kalau ada tiga orang yang secara langsung berkorelasi dengan saya apakah salah. Kalau saya menteri apakah teman-teman saya tidak boleh berusaha. Yang penting kan perjanjiannya," katanya.***(Adhyasta Dirgantara/Seputar Tangsel/PRMN)
