Wakil MPR Kecam Pemerintah Komersilkan Rapid Test, Masyarakat Sudah Susah Jangan Dibuat Melarat

- 25 Juni 2020, 12:23 WIB
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid.*
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid.* //ANTARA

PR BOGOR - Wakil Ketu MPR RI, Jazilul Fawaid menyoroti sikap pemerintah dalam menanggulangi bencana Covid-19.

Diberitakan di Pikiranrakyat-cirebon.com, Kamis 25 Juni 2020, Jazilul Fawaid menilai, pemerintah harus menghitung kembali skema rapid test Covid-19 bagi masyarakat sehingga bisa dilaksanakan dengan cara yang murah.

Terlebih lagi berbagai produk sudah ditemukan dan memasuki tahapan produksi untuk dipasarkan di Tanah Air.

Baca Juga: Di Amerika Serikat Kpop Menjadi Sasaran Partai Republik dan Demokrat Jelang Pemilu November 2020

“Seharusnya disediakan dengan cara yang murah. Saya dengar produk dalam negeri sudah ditemukan semestinya tes tersebut bisa murah,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Rabu, 24 Juni 2020.

Tidak hanya itu, Jazilul Fawaid berharap, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 bersama dengan Kementerian Kesehatan, dan lembaga terkait memperhatikan masyarakat yang harus mengelurkan sejumlah uang untuk rapid test.

Menurutnya, masyarakat Indonesia saat ini berada dalam kondisi susah sehingga tidak perlu dibebani lagi dengan biaya-biaya yang lain.

Baca Juga: Aktif Kampanye HAM Hingga Sumbangkan Dana untuk BLM, Fans di Korea Selatan Minta BTS Jauhi Politik

Politikus PKB itu, mengaku heran karena sebelumnya pemerintah memberi bantuan kepada masyarakat berupa sembako.

Artikel ini telah tayang di Pikiranrakyat-cirebon.com dengan judul 'Wakil Ketua MPR Heran, Masyarakat Diberi Sembako Tapi Malah Disuruh Bayar Biaya Tes Cepat'.

Namun soal rapid test Covid-19 terkesan malah memberatkan masyarakat dengan dikenai biaya.

“Beberapa waktu lalu masyarakat diberi sembako tetapi sekarang disuruh membayar rapid test, itu sama saja tidak ada yang dibantu,” ungkapnya.

Baca Juga: Di PPDB Jateng 2020 Orang Tua Banyak Gunakan SKD, Ganjar Pranowo: Jangan Jadikan Modus Baru

Oleh karena itu, Jazilul mengatakan pentingnya sosialisasi dalam rapid test.

Petugas lapangan juga harus mengetahui mana orang yang mampu atau tidak membayar untuk rapid test.

“Intinya ditegaskan jangan lagi masyarakat yang sudah susah jangan ditambah bebannya. Biaya rapid test bisa buat belanja masyarakat kecil untuk hidup setengah bulan,” katanya.

Baca Juga: Pengunjung Mal di Jawa Tengah Harus Dibatasi, Ganjar Pranowo: Kalau Sudah Penuh Tolak Saja...

Jazilul sepakat apabila rapid test Covid-19 dengan biaya murah, melalui pemberian subsidi bagi masyarakat kecil.

Misalnya, rapid test digelar di puskesmas sehingga puskesmas mendapatkan subsidi untuk kegiatan itu.***

 

Editor: Amir Faisol

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x