Tambahan Kasus Virus Corona capai 1.000 per Hari, Media Australia Sebut Pemerintah Indonesia Gagal

- 24 Juni 2020, 07:25 WIB
dr. Reisa Broto Asmoro beri imbauan soal penggunaan obat dexamethasone yang diklaim WHO dapat atasi Covid-19.*
dr. Reisa Broto Asmoro beri imbauan soal penggunaan obat dexamethasone yang diklaim WHO dapat atasi Covid-19.* /Dok. BNPB

Dengan demikian, Pemerintah Indonesia disebut SMH sebagai negara yang buruk dalam menangani pandemi Covid-19.

Baca Juga: Nekat Pulang dari Malaysia Lewat Hutan Perbatasan Menuju Kapuas Hulu, 3 WNI Hilang Sejak 9 April

"Hampir sejak awal, pemerintah Indonesia telah menangani pandemi ini dengan buruk," demikian bunyi tulisan SMH.

Ini didasarkan pada respon Pemerintah Indonesia yang sangat mengerikan saat mengetahui keberadaan virus corona di dunia. Mulai dari Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto yang menyatakan sejak awal, kekuatan doa akan melindungi negara.

Kemudian berlanjut dengan pengakuan Presiden Joko Widodo, tentang informasi Covid-19 telah dirahasiakan dari publik untuk menghindari bahaya.

Baca Juga: Miliarder Rusia Meninggal di Seminyak Bali karena Kecelakaan Motor, Sempat Minta Sang Kekasih Ngebut

Sedangkan, ada banyak penguncian yang tertunda, larangan orang mudik selama liburan keagamaan, tingkat pengujian yang buruk dan sekarang pelonggaran pembatasan karena jumlah kasus meningkat.

"Butuh waktu hingga 2 Maret bagi pemerintah(Indonesia) untuk bahkan mengakui kasus pertamanya meskipun banyak bukti awal yang bertentangan," demikian bunyi tulisan SMH.

Mengakhiri tulisan, SMH menilai Pemerintah Indonesia saat ini hanya memiliki dua pilihan.

Baca Juga: Ojol di Kota Bogor Diminta Lebih Bersabar Lagi , Status Kewaspadaan Virus Corona Masih Zona Kuning

Halaman:

Editor: Amir Faisol

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x