Guna mendukung percepatan pertumbuhan, sejak awal tahun, kata Andre, GoTo telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga perusahaan tetap ada. Seperti di antaranya, melakukan evaluasi biaya secara menyeluruh.
Evaluasi dilakukan guna menyelaraskan kegiatan operasional, melakukan negoisasi ulang berbagai kontrak kerja sama, dan ingerasi proses kerja.
Pada akhir kuartal II/2022, GoTo mengklaim berhasil melakukan penghematan biaya struktural sebesar Rp 800 miliar dari berbagai aspek penghematan, seperti teknologi, pemasaran dan outsourcing.
Baca Juga: Bupati Bogor Siapkan Bantuan Sosial Khusus, Warga Terkena PHK Dapat Rp 2,5 Juta
Meski demikian, GoTo tidak dapat menghindari keputusan sulit dengan mengeluarkan kebijakan PHK terhadap ribuan karyawannya.
"Tim manajemen juga sepakat mengembalikan sebagian gaji untuk mendukung langkah penghematan perusahaan,"
"Kami berkomitmen untuk memberi dukungan yang komprehensif selama masa transisi karena mereka telah bekerja keras dan memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan," tutur Andre.
Baca Juga: UU Cipta Kerja Resmi Disahkan, Ini 14 Aturan PHK yang Pekerja Wajib Tahu
Kepada karyawan yang terdampak PHK, manjemen memastikan akan memberikat paket kompensasi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan di tiap negara di mana GoTo beroperasi.
Lebih lanjut, kebijakan pengurangan karyawan ini tidak mempengaruhi layanan perusahaan kepada konsumen dan juga mitra pengemudi ataupun pedagang.