Beredar Kabar 10.000 Pendeta GBI Bandung Jadi Klaster Virus Corona Terbanyak? Ini Faktanya

- 14 Mei 2020, 14:12 WIB
Suasana Gereja KAJ saat Pekan Suci
Suasana Gereja KAJ saat Pekan Suci /

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Penularan wabah virus corona di Indonesia hingga saat ini masih terus terjadi di tengah-tengah masyarakat yang ditandai masih terdapat penambahan kasus setiap harinya serta munculnya beberapa klaster-klaster baru COVID-19.

Belum lama ini beredar luas di sosial media Facebook yang menyebutkan bahwa klaster dengan kasus penyebaran Virus Corona terbanyak di Indonesia adalah klaster pendeta Gereja Bathel Indonesia (GBI) Bandung dan GPIB Bogor.

Disebutkan juga bahwa virus corona dari klaster pendeta GBI dan GPIB dibawa dari Italia dan Israel yang telah menyumbang angka kasus lebih dari 10.000 orang di Indonesia.

Baca Juga: Jokowi Dinilai Tak Hormati Putusan MA, Masyarakat Bisa Ajukan Uji Materi Agar Iuran BPJS Batal Naik

Setelah ditelusuri RINGTIMES BANYUWANGI dari laman Turn Back Hoax yang dikelola oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), informasi terkait klaster penyebaran virus corona terbanyak di Indonesia merupakan hoaks.

Secara detail, informasi hoaks yang diposting oleh akun Facebook Rae Chandra menyertakan narasi yang berbunyi:

“Copas Jokoedy
Ternyata Klaster penyebar Covid-19 terbanyak dgn jejaring terbesar di Indonesia adalah 10.000 lebih pendeta GBI & GPIB dari seluruh Indonesia yang bawa covid-19 dari Itali dan Israel,"

Baca Juga: Hati-Hati, ini 5 Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan dalam Menjalankan Program Diet Karbo

"Itu laporan ke pekerja medis pemerintah, tapi kenapa itu tak diberitakan melalui media agar semua jadi waspada demi mengurangi penyebaran lebih lanjut dari kelompok terpapar? Apa terlalu dungu untuk mengerti bahwa resiko dr tak diberitakan nya 10.000 ribu lebih pendeta Kristen dari sabang sampai Merauke yg terpapar itu menjadi kan mrk jadi semacam kelompok ‘silent mass killers’?,"

"Yang di-‘blow up’ di media nasional malah kelompok Islam ‘jamaah tabligh’ yang hanya bbrp orang, diwajibkan kan semua kyai untuk di Rapid Test (semuanya terbukti negatif) dan digaungkannya perintah menutup mesjid dan larangan sholat jamaah di mesjid termasuk di daerah² yg bukan zona beresiko. Tak hanya aneh, tapi juga Ngerii…," tulisnya.

Per 11 Mei 2020, jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona di Indonesia mencapai 14.032 kasus.

Sumber artikel dari ringtimesbanyuwangi.pikiran-rakyat.com dengan judul "10.000 Pendeta GBI Bandung Klaster COVID-19 Terbanyak? Simak Faktanya"

Kegiatan di GBI dan GPIB memang menjadi salah satu klaster awal penyebaran virus corona di Jawa Barat. Namun, diketahui bahwa jumlah pendeta GBI dan GPIB yang positif terinfeksi virus corona tidak mencapai angka 10.000 orang.

Agenda kegiatan yang dilakukan adalah Persidangan Sinode Tahunan GPIB di Hotel Aston, Bogor pada 28-29 Februari 2020 dan seminar keagamaan GBI di Lembang, Bandung pada 3-5 Maret 2020.

Akan tetapi, dua klaster tersebut bukan satu-satunya klaster dominan dari penyebaran virus corona di Indonesia.

Baca Juga: Resmi! Tarif Iuran BPJS Kesehatan Kembali Naik Juli 2020, Simak Penjelasannya

Persidangan Sinode Tahunan GPIB dihadiri oleh 600 perserta. Saat itu terdapat satu peserta dari Bandar Lampung dan empat jemaat dari Bogor yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona, termasuk Wali Kota Bogor Bima Arya.

Kemudian, pada kegiatan seminar keagamaan GBI salah satu pimpinan yang menghadiri seminar itu dinyatakan positif terinfeksi virus corona dan telah dinyatakan meninggal dunia.

Rapid test pun langsung dilakukan terhadap 637 jemaah GBI, dan hasilnya sebanyak 226 orang jemaah dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Luar Angkasa Dipenuhi Puing 'Sampah', Rusia, Tiongkok dan AS Jadi Penyumbang Terbesar

Tercatat, di Provinsi Jawa Barat selain Klaster GBI dan GPIB terdapat dua klaster lainnya yakni kegiatan Seminar Masyarakat Tanpa Riba di Hotel Darmawan Park, Sentul, Bogor pada 25-28 Februari 2020 dengan total peserta 200 orang.

Kemudian klaster musyawarah Daerah Hipmi Jawa Barat di Hotel Swiss-Belinn, Karawang pada 9-10 Maret 2020.

Selain di Jawa Barat, klaster penyebaran virus corona juga terdeteksi di Jawa Tengah. Salah satunya yakni klaster Ijtima Gowa yang menjadi salah satu episentrum penyebaran virus corona di Jawa Tengah sebab ada 1.500 orang yang mengikuti acara yang dibatalkan tersebut.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x