Penunjukan Afrika sebagai pusat global vaksinasi ini merupakan strategi WHO untuk mendistribusikan vaksin secara lebih luas.
WHO juga berencana membangun kapasitas di negara-negara berkembang untuk membuat vaksin generasi baru, seperti Moderna (MRNA.O) dan mRNA berbasis asam nukleat Pfizer (PFE.N) jabs yang dapat dengan cepat diadaptasi untuk menangani varian virus baru.
Sementara, pengembangan basis produksi vaksin Covid-19 di Afrika Selatan akan terfokus pada produksi pembuatan vaksin seperti Moderna.
Hanya saja, terhambatnya pembicaraan dengan perusahaan AS tersebut membuat proyek ini memakan waktu lama.
Sementara, menurut Budi, Indonesia sangat tertarik untuk membangun keahlian dalam vaksin mRNA, serta tembakan vektor virus seperti yang diproduksi oleh AstraZeneca (AZN.L).
Seorang juru bicara WHO mengatakan Indonesia, adalah salah satu dari 25 negara berpenghasilan rendah dan menengah yang menyatakan minatnya untuk menjadi tuan rumah pusat vaksin.
Baca Juga: 11 Link Twibbon Harhubnas 2021, Yuk! Download Segera untuk Memperingati Hari Perhubungan Nasional
Namun, ia tidak mau menyebut jika Indonesia adalah sebagai kandidat utama dari proyek tersebut.
Namun, Budi menegaskan, Indonesia berada di posisi yang tepat untuk mengekspor vaksin ke seluruh dunia.