Lonjakan Covid-19 di Kudus Semakin Parah, Kematian Pasien sampai Kelangkaan Oksigen

- 24 Juni 2021, 20:38 WIB
Lonjakan kasus Covid-19 di Kudus semakin parah.
Lonjakan kasus Covid-19 di Kudus semakin parah. /ANTARA

PR BOGOR – Kudus yang merupakan rumah bagi hampir 900.000 orang, telah mencatat peningkatan kasus yang luar biasa sejak awal tahun ini.

Karena peningkatan kasus yang luar biasa tersebut, rumah sakit menjadi kewalahan dan terpaksa menolak pasien.

Salah satu keluarga menceritakan duka yang merundung mereka.

Keluarga itu tinggal di Kudus, Jawa Tengah. Salah satu daerah paling parah terkena dampak lonjakan Covid-19 di Indonesia baru-baru ini.

Baca Juga: Seluruh Pasien Covid-19 Varian Delta di RSLI Surabaya Dinyatakan Sembuh

Seharusnya menjadi sebuah hal yang menyenangkan bagi Puji Apriani yang sedang mengandung anak keduanya dan beberapa minggu lagi akan melahirkan.

Namun, bukannya menyambut sebuah kehidupan yang baru, keluarganya justru berduka.

“Aku merindukannya. Dia sehat, kehamilannya normal. Dan tiba-tiba dia pergi,” kata adik perempuannya, Ery Jurniastuti.

“Dia merasa kehabisan napas dan dia batuk. Dia juga merasakan kontraksi di perutnya,” kata Ery.

Baca Juga: Update! Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Kemayoran Bertambah 323 Orang

Setelah ditolak oleh dua rumah sakit, Puji akhirnya mendapatkan perawatan dan kadar oksigennya sedikit meningkat.

Tapi kondisinya sudah parah. Tiba-tiba keadaannya memburuk dan dia meninggal di rumah sakit.

“Dia meninggal lebih dulu, lalu mereka memeriksa jantung bayinya. Bayinya masih di dalam, mereka tidak mengeluarkannya. Bayinya mati di sana,” kata Ery lagi.

Di Rumah Sakit Umum Loekmono Hadi, Kudus. dr. Abdul Aziz Achyar mengaku terkejut dengan lonjakan yang mendorong tingkat hunian rumah sakit menjadi lebih dari 90 persen.

Baca Juga: Budi Gunadi Targetkan Suntik Vaksin Covid-19 di Indonesia Bisa 2 Juta Dosis per Hari

“Selama Ramadhan sangat sepi, kami hanya memiliki 18 pasien,” kata dr. Abdul Aziz Achyar.

“Tapi kemudian ketika itu dimulai, saya sendiri dirawat di rumah sakit,” tambahnya dilansir oleh bogor.pikiran-rakyat.com dari Al Jazeera pada Kamis, 24 Juni 2021.

Seratus lima puluh tiga rekannya juga tertular virus dan dua di antaranya meninggal.

Kemampuan Indonesia untuk melacak varian sangat terbatas, tapi dokter percaya bahwa wabah yang menyerang Kudus merupakan varian Delta dari India.

Baca Juga: Daftar Wilayah Zona Merah Covid-19 di Indonesia, Berdasarkan Data Terbaru Usai Jokowi Terapkan PPKM Mikro

Di RS. Aisyiyah Kudus, dr. Najib Budhiwardoyo mengatakan bahwa rumah sakitnya sudah penuh.

“Kami penuh dengan pasien Covid-19. Gelombang kedua ini dimulai setelah Idul Fitri,” katanya.

“Semua rumah sakit di Kudus mengalami masalah kelangkaan oksigen,” jelasnya.

“Kita harus selektif dan kami hanya dapat menggunakan oksigen untuk pasien dengan saturasi sangat rendah,” tambahnya.***

Editor: Mohammad Syahrial

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah