Ia juga mengatakan dengan permintaan maaf tersebut, mencerminkan sifat ksatria dan juga seorang negarawan.
Harits pun turut membandingkan pada masa pemerintahan SBY turut diwarnai KLB pada tubuh partai politik yang lain.
Sehingga, menurutnya AHY membuat pernyataan tentang demokrasi saat ini yang semakin lebih baik.
Harits juga mengungkapkan, apabila AHY meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo, itu bisa menjadi contoh pendidikan politik yang baik kepada masyarakat.
Pasalnya, saat kisruh internal Partai Demokrat mencuat, AHY kerap memberikan narasi yang cenderung tendensius.
Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Diogo Jota Berhasil Selamatkan Liverpool, Arsenal Kalah di Kandang Sendiri
Sampai AHY menyebut pemerintahan Jokowi mengintervensi internal Partai Demokrat.
“Semuanya itu terbukti setelah Kemenkumham menolak KLB Deli Serdang dan demokrasi lebih baik zaman Jokowi dibandingkan SBY,” ujar Harits.