6 Pengikut Habib Rizieq Shihab Ditembak Mati Polisi, Refly Harun: Mengapa Saling Menumpahkan Darah?

- 8 Desember 2020, 16:03 WIB
Ahli hukum tata negara, Refly Harun. /Instagram @reflyharun
Ahli hukum tata negara, Refly Harun. /Instagram @reflyharun /

PR BOGOR - Sekitar enam orang, pengikut Habib Riizeq Shihab ditembak mati pihak kepolisian dalam bentrokan di alan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin, 7 Desember 2020, kemarin.

Kasus penembakan anggota FPI, pengikut Habib Rizieq Shihab di Jalan Tol Jakarta - Cikampek KM 50 oleh anggota polisi itu akhirnya mendapat sorotan berbagai pihak, terutama soal hak asasi manusia (HAM).

Terkait hal ini, pakar hukum tata negara, Refly Harun, menilai bahwa pembentukan Tim Pencari Fakta Independen ini harus segera dibentuk oleh presiden sendiri dengan menunjuk orang-orang di luar kepentingan kedua belah pihak, dalam hal ini FPI dan Polri.

Baca Juga: Polemik Kasus Penembakan Laskar FPI, Politisi Demokrat: Itu Sah Dilakukan Aparat Atas Nama UU

Baca Juga: 6 Anggota FPI, Pengikut Habib Rizieq Shihab Ditembak Mati, Nasdem Nilai Aparat Sudah sesuai Koridor

Baca Juga: 6 Orang Pengikut Habib Rizieq Shihab Ditembak Mati, Muhammadiyah Kutuk Keras Aksi Aparat Hukum

“Jadi bisa dari akademisi tokoh-tokoh masyarakat yang dianggap netral dan independent. Tidak memiliki kepentingan untuk membela pihak kepolisian maupun pihak FPI,” kata Refly Harun, seperti dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari kanal YouTube miliknya.

Lebih lanjut, seharusnya polisi dapat menjelaskan insiden ini dengan sejelas-jelasnya.

Menurutnya, menghilangkan nyawa orang itu suatu tindakan yang sungguh luar biasa.

Baca Juga: Pagi Buta, Ribuan Anggota TNI-Polri Kawal Pengiriman Vaksin Covis-19 Sinovac ke Bandung

Halaman:

Editor: Yuni

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x